Badan Bahasa Gelar Uji Coba Soal Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

badan-bahasa.jpg
(istimewa)

Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Balai Bahasa Provinsi Riau gelar uji coba soal UKBI Adaptif pada 17-18 November 2021 di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Triwulandari, Staff Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bebahasa dan Sastra, Badan Bahasa menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menyusun soal Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia Adaptif. Uji coba UKBI dilakukan untuk menguji reliabilitas atau tingkat keandalan soal uji yang telah divalidasi.

“Setiap tahun kami mengumpulkan bahan, kemudian disusun oleh penyusun soal dan divalidasi oleh pakar dan saat ini kita sedang dalam tahap uji coba soal soal yang telah divalidasi oleh pakar,” jelas Tri

Peserta yang menjadi responden dalam uji soal ini terdiri dari, Guru, Dosen, kalangan profesional, pejabat struktural/ fungsional hingga mahasiswa dan siswa SMA dengan total 35 peserta.

Pada awal tahun ini telah dilaksanakan UKBI Adaptif di mana soal ujinya telah disesuaikan dengan kemahiran peserta uji dari yang paling rendah hingga kemahiran paling tinggi.


Tri mengatakan, UKBI Adaptif ini juga dapat dilaksanakan di manapun dan kapanpun secara daring sesuai jadwal di laman ukbi.kemdikbud.go.id

“Setiap hari itu ada 5 sesi yang dapat dipilih oleh para calon peserta,” Jelas Tri.

Tahun 2021 Badan Bahasa melaksanakan uji coba soal UKBI sebanyak 2 tahap di 6 wilayah berbeda.

“Riau menjadi wilayah uji coba tahap pertama, bersamaan dengan Sumedang, dan Surabaya. Tahap kedua di wilayaha Jakarta, Palangkaraya dan Nusa Tenggara Barat,” kata Tri.

UKBI bermanfaat bagi berbagai pihak, terutama dalam dunia profesional, di mana lembaga dan perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, bisa mengetahui keterampilan para pejabat dan karyawannya terhadap Bahasa Indonesia.

“Manfaat UKBI jika seseorang ingin mengukur kemahiran dirinya terhadap Bahasa Indonesia, atau melihat profil karyawan di suatu perusahaan,” ujar Tri saat ditemui usai pelaksaan uji coba soal UKBI.

Lebih lanjut, UKBI pun bisa menjadi sarana untuk mencari dan mengumpulkan generasi muda yang berminat dan berkemampuan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebab, saat mengikuti UKBI, seseorang diuji keterampilan reseptif dalam menerima informasi dan memberi respon ketika menjawab pertanyaan sesuai informasi tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.

Tri menambahkan, penilaian terhadap kemahiran reseptif itu dilihat dari hasil mengerjakan berbagai jenis soal yang terdiri dari Mendengarkan, Merespon Kaidah, Membaca, Menulis, dan Berbicara.

“Artinya, kemahiran daya reseptif dialog atau monolog, membaca, produktif atau ekspresi bahasa ketika berbicara dan menulis. Kemahiran itu yang menjadi kata kunci mengapa UKBI begitu penting untuk semua jenis profesi,” tutupnya.