Covid-19 Melonjak, Kelmi Dorong Pemkab Rokan Hulu Segera Bertindak

kelmi.jpg
(SIGIT/RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau asal Daerah Pemilihan Rokan Hulu, Kelmi Amri, angkat bicara terkait kenaikan angka Covid-19 di daerahnya. Bahkan, koridor Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Rokan Hulu harus dijadikan tempat perawatan darurat karena tidak ada ruangan.

Hal yang sama pun terjadi di praktek dokter dan bidang yang mengalami eskalasi besar-besaran.

"Berdasarkan informasi, kunjungan pasien ke praktek bidan atau praktek dokter di setiap desa rata-rata mengalami lonjakan hingga lima kali lipat dari biasanya," ujar Kelmi, Jumat, 13 Agustus 2021.

Ia menyebut, keluhannya pun hampir mirip. Atas hal ini, ia meminta Pemkab Rohul untuk segera bertindak.


"Keluhan mereka sama, mulai dari demam, flu, kehilangan indra penciuman, dan indra perasa. Kita dorong supaya data itu dibuka, dan Pemkab harus meminta bantuan dari provinsi, pusat atau bahkan swasta," katanya, Jumat (13/8/2021).

Ketua DPC Demokrat Rokan Hulu ini mendesak supaya Satgas Covid-19 bisa melakukan swab ke rumah-rumah warga yang bergejala, dan edukasi kepada pasien isolasi mandiri harus digencarkan.

Ia menegaskan, instansi di Pemkab harus segera bertindak dan berkoordinasi satu sama lain. Ia menyebut apa yang ditunjukkan instansi Kepolisian harus ditiru.

"Seluruh pemangku kebijakan harus bersinergi, jangan egois. Dinas Kesehatan dan RSUD harus satu visi. Bupati, wakil bupati, camat, kades hingga RT harus satu ide. Kerja keraslah, jangan lengah. Jangan kepolisian saja yang serius, kasihan jabatan mereka jadi taruhan," tutupnya.

Sebagai informasi, Rokan Hulu ditetapkan sebagai daerah yang masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV bersama dengan tiga daerah lainnya, yaitu Pekanbaru, Siak dan Dumai.

Diketahui Rokan Hulu menjadi daerah kedua di Riau dengan total suspek tertinggi. Pertanggal 12 Agustus 2021 kemarin, Rokan Hulu mencapai 12.869 total suspek. Angka ini hanya berada di bawah Pekanbaru dengan 20.246 suspek.