Keunikan Desa Wisata Rantau Langsat, Cocok Bagi Wisatawan Minat Khusus

TNBT-1.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Hai guys, punya rencana liburan kemana nih? Kalau belum ada kamu bisa coba deh wisata alam dan budaya yang masih asri serta memiliki keunikan suku asli, pokonya rekomended, populer, dan hits banget. Mau tau tempatnya?

Wisata alam yang asri dan wisata budaya yang punya keunikan sendiri ini terletak di Desa Wisata Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Desa Rantau Langsat memiliki keunikan tersendiri.

Desa ini dihuni oleh suku Talang Mamak (suku asli) yang masih hidup secara tradisional.

"Keberadaan suku ini tergolong proto melayu atau melayu tua. Berada di hutan penyangga, kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Jaraknya hanya 80 kilometer dari pusat Kota Rengat, Inhu," kata Roni Rakhmat, Minggu, 21 Maret 2021.


Kamu sebagai wisatawan akan menikmati wisata susur Sungai Batang Gansal. Pelancong diajak menyusuri sungai menuju hulu sungai, menggunakan perahu motor kapasitas 7 penumpang. Biaya sewanya mulai Rp.500 ribu hingga Rp.1 juta, tergantung jarak tempuhnya.

Di sepanjang aliran sungai, pengunjung disuguhi lanskap hijau asri. Ditepiannya terlihat sejumlah batu yang memiliki cerita legenda. Pemandu wisata yang ikut mendampingi wisatawan, akan membantu menjelaskan cerita legenda batu-batu itu.

Adapun sejumlah batu yang menjadi cerita legenda di tempat itu adalah, batu tobat (batu penghalang), batu hibatnasi, batu babi, batu naga, batu lipat kain, lubuk kodil, dan halaman bidadari.

Tidak hanya batu legenda, ketika menyusuri sungai bila ada pengunjung yang memiliki nyali besar, pemandu wisata akan menawarkan wisatawan singgah naik ke darat untuk melihat gua harimau. Lokasinya berada di sekitar Dusun Pengayoman.

Kemudian, setelah menyusuri sungai sekitar 1 jam 30 menit. Pemandu wisata mengajak singgah para wisatawan di Dusun Bengayawan. Lokasi ini merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh kelompok suku Talang Mamak.

Disini wisatawan bisa melihat bagaimana kehidupan asli suku Talang Mamak yang sangat bergantung dengan hutan alam. Mulai dari mencari getah damar, berkebun karet dan jernang, hingga aktifitas budidaya madu kelulut.

Suku Talang mamak masih kental melakukan tradisi adat yang warisi secara turun temurun. Seperti, tradisi kementan untuk pengobatan penyakit, tradisi gawai untuk pesta pernikahan, tradisi tambat kubur untuk mengenang 100 hari kematian dan khitanan untuk anak laki-laki.

Tradisi, budaya dan kehidupan suku talang mamak yang hidup berkelompok ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wiaatawan. Ditambah lagi keramahtamahan suku talang mamak ketika menyambut wisatawan yang berkunjung tidak perlu diragukan lagi. Walau Talang Mamak hidup berkelompok jauh dari modernisasi, namun mereka terbuka menerima kunjungan wisatawan.