Ini Ciri-Ciri Investasi Bodong, Emak-Emak Jangan Ketipu Lagi Ya!

emon-s.jpg
(Wayan/Riauonline)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau, Emon Sulaeman mengatakan jika ada yang memberikan tawaran investasi dengan keuntungan sepuluh persen harus berhati-hati dan waspada.

Ia menjelaskan, produk investasi yang diberikan biasanya hanya dengan keuntungan lima persen saja.

"Nah kalau misalnya ada produk investasi menawarkan keuntungan fix, dalam satu tahun 10 persen aja, kita mesti waspada, karena kalau kita lihat produk yang diberikan keuntungan fix, itu rata-rata dibawah lima persen. Kalau dia bisa memberikan keuntungan fix 10 persen. Artinya dua kali lipat, kita mesti juga harus berhati-hati," kata Emon, Sabtu, 20 Maret 2021, saat saat hadir di acara RiauOnline Podcast (ROL Cast).

Emon mengingatkan agar masyarakat berpikir secara logis dengan tawaran keuntungan fix yang diberikan tersebut.


"Dia diinvestasikan ke mana, kalau dia diinvestasikan kepada produk-produk yang keuntungan tidak fix, sedangkan diberikan kepada kita fix, masuk akal gak. Logikanya gini, Mbak Dwi berinvestasi ke saya, saya kasih keuntungan 10 persen, uang Mbak Dwi saya kelola di sesuatu yang kemungkinan saya mendapatkannya tidak tetap, bisa naik dan turun," ujarnya.

Menurutnya, dengan berpikir secara logis, maka masyarakat akan menanyakan kepada orang yang menawarkan investasi, ke mana produk itu akan dikelola.

"Ini sebetulnya sesuatu yang secara logis gak nyambung, kecuali uang yang dikelola ada sebagian dikelola pada produk-produk yang fix, misalnya 30 persen atau 50 persennya. Ini sebetulnya yang harus dipahami buat masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, ada 24.482 orang menjadi korban investasi bodong bertajuk Get Trading dengan kerugian mencapai Rp 21 Miliar yang korbannya didominasi kaum emak-emak.

Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Efrizal mengatakan tak hanya emak-emak di Inhu, tapi dibeberapa Kabupaten Kota di Riau (Dumai) juga menjadi korban investasi bodong tersebut.