Paripurna Tiga Kali Batal, Ini Penjelasan Hardianto

Hardianto15.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto menjelaskan, batalnya rapat paripurna pagi tadi disebabkan beberapa hal yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.

"Kita ada beberapa pertimbangan bahwa ada beberapa hal yang harus kita clearkan dulu. Bukan paripurna tidak penting," jelas Hardianto, Senin, 15 Maret 2021.

Hardianto menyebut, pimpinan DPRD sedianya akan berbicara dengan Pemprov terkait hal ini sebelum paripurna. Salah satu permasalahannya adalah Sistem Informasi Penyelenggaraan Daerah (SIPD).

"Ada beberapa hal yang kita soroti terutama masalah SIPD. Sebelumnya mau kita Bicarakan dengan Pemprov salah satunya membahas tentang itu. Tapi PJ Sekda ada agenda jadi dua-duanya batal," ungkap Hardianto.

Ia menegaskan, sama sekali tak menganggap remeh paripurna namun memang terkendala agenda pertemuan yang justru tak jadi dilaksanakan tersebut.


"Bukan kita tidak menghargai paripurna, memang tadi kita mau bicara dengan PJ Sekda. Tapi ternyata beliau juga punya agenda," ujar politisi Gerindra tersebut.

Ia menyebut, saat ini masalah SIPD ini menjadi salah satu fokus DPRD dab Pemprov Riau sebab berkaitan langsung dengan APBD Riau.

"Jadi itu alasannya, bukan karena hal-hal lain, tidak. Sekarang kita concern mensupporting pemerintah provinsi untuk mensiasati kendala APBD terkait SIPD," jelas Hardianto.

Terkait apakah penundaan paripurna ini dapat menggangu Prolegda 2020 Hardianto menyebut tidak ada masalah.

"Tidak, justru hari rabu kita akan menggesa Prolegda terkait hasil final kerja pansus konversi BRK mudah-mudahan clear," ungkapnya.

Hardianto selaku pimpinan DPRD yang berfokus di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bamperperda) menjanjikan Ranperda yang sudah masuk di Prolegda 2021 akan diselesaikan seluruhnya.

"Kita punya atensi khusus Prolegda yang sudah kita Paripurnakan. Khususnya inisiatif DPRD akan kita clearkan dulu di internal. Begitu juga dengan inisiatif Pemprov.Kuncinya cuma dua, naskah akademik dan ranperda. Kalau ini sudah masuk ke Bamperperda insyaallah mulus," tutup Hardianto.