Hilang Penciuman, Sembilan Santri di Bengkalis Positif Covid-19

pdp-benkalis.jpg
(andrias)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Sembilan santri di Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah, di Kecamatan Bantan Bengkalis terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dinyatakan positif setelah Satgas Covid-19 Bengkalis melakukan uji swab terhadap santri menyusul adanya beberapa santri sempat merasa kehilangan penciuman.

Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis Ersan Saputra, Selasa Januari 2021 siang. Menurut dia, dari hasil swab yang dilakukan sebanyak sembilan orang dinyatakan positif.

"Kemudian sesuai SOP kita, mereka langsung di karantina di sana. Serta diberikan treatmen penyembuhan," ungkap Ersan.

Sementara itu, santri lainnya yang berada di pondok memiliki kontak erat dengan sembilan orang ini dilakukan tracing dan swab tes. Saat ini proses tracing masih berjalan untuk memastikan penyebaran di pesantren ini.

Karena adanya kasus positif ini, pondok pesantren tersebut saat ini dalam status lockdown. Para santri di pesantren Nurul Hidayah tidak dibenarkan untuk di pulang ke rumah guna mengantisipasi agar tidak menyebar sampai keluar pesantren.

"Kita tidak mau terjadi seperti kasus pesantren Magetan lalu, dimana santri di pulangkan saat ditemukan kasus Covid-19, menjadi menyebaran keseluruh Indonesia," tambahnya.


Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Ahmad Pamuji membenarkan adanya santri mereka yang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan mereka sudah melakukan isolasi terhadap santri yang dinyataka positif di ruangan yang sudah disiapkan.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan untuk penanganan ini. Serta secara mandiri juga kita memberikan vitamin kepada santri yang menjalani isolasi saat ini," terangnya.

Sejauh ini Satgas Covid-19 Bengkalis sudah melakukan tracing terhadap kontak erat santri dinyatakan positif tersebut. Tracing kontak yang dilakukan sampai sekarang sudah delapan santri yang diambil sampel swabnya.

Pihak pesantren menyediakan ruangan khusus untuk isolasi santri yang dinyatakan positif ini. Ruangan isolasi yang digunakan merupakan salah satu ruang pembelajaran.

Namun setelah berkoordinasi dengan Satgas, pihak pesantren meminta agar santri yang dinyatakan positif ini di karantina terpadu di Balai Diklat BKPP Bengkalis.

"Tadi kita sudah minta agar mereka yang positif ini lebih baik mengikuti karantina terpadu, agar penanganannya lebih terkontrol, mereka rencananya besok akan di bawa ke karantina terpadu," terangnya.

Meskipun adanya temuan kasus positif di pesantren ini, proses belajar mengajar di pondok pesantren modern Nurul Hidayah masih tetap berjalan seperti biasa.

Pihak pesantren terus melakukan pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan. "Kita masih berjalan proses pelajar mengajar seperti biasa dan bahkan berlangsung baik. Penerapan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya.