Harga Jual Pinang di Kuansing Terus Naik, Sentuh Angka Rp 11 Ribu Per Kilogram

Buah-Pinang.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Harga jual pinang di Kabupaten Kuansing, Riau terus merangkak naik. Kini untuk harga jual pinang kering dijual Rp 11 ribu per kilogram dan naik Rp 500 per kilogram dari pekan lalu.

Sayangnya, pinang hingga kini belum dilirik oleh pemerintah untuk dijadikan komoditas unggulan di Kuansing. Kini pinang hanya dianggap tanaman pekarangan.  

Eef, salah seorang pengumpul pinang di Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik menyebutkan, kalau harga jual pinang kini tengah mengalami kenaikan. "Harganya terus naik, kini sudah Rp 11 ribu per kilogram. Naik sejak satu minggu terakhir," ujar Dia, Jumat, 6 Juni 2020.

Sayangnya meskipun harga pinang mengalami kenaikan, namun buah pinang saat ini mengalami musim trek atau kurang buah. "Kalau minggu-minggu ini paling banyak kita dapat 1 ton, karena buah pinang lagi trek," katanya.

Kalau musim banyak, kata Eef, dirinya bisa mendapatkan 2 ton buah pinang dalam satu minggu. "Kalau sedang trek buahnya, 1 ton kadang sulit satu minggu," katanya.

Selain mengambil pinang kering, Eef juga mengambil pinang basah. Eef membuka usahanya tepat di tepi jalan kabupaten akses Lubuk Jambi - Lubuk Ambacang tepat berada di depan simpang masuk menuju desa Kinali atau di desa Aur Duri, Kecamatan Kuantan Mudik.

"Kita ambil yang sudah dikupas. Kalau pinang masih basah kita ambil Rp 10 ribu perkilo, kalau kering itu kita ambil Rp 11 ribu per kilo, karena kini harga sedang naik," katanya.

Untuk pembuangan sendiri, disampaikan Eef, pinang ini dijual lagi ke gudang yang ada di Padang Sumatera Barat. "Kalau pabrik kita belum ada, kita jual ke gudang kadang kita bawa ke Tungkal kadang ke Padang, Sumbar," katanya.

Saat ini, kata Eef, petani kita khusus diwilayah Lubuk Jambi sekitar sudah banyak beralih menanam pinang. "Kalau sekarang petani kita sudah beralih ke pinang, mudah-mudahan harga terus naik," harapnya.

Harga paling tinggi, kata Eef, pernah mencapai Rp 16 ribu per kilogram. "Satu tahun lalu pernah sampai Rp 16 ribu perkilo, kita berharap harga terus naik, sehingga petani kita yang memiliki kebun pinang makin maju," pungkasnya.