Cegah Wabah Penyakit Saat Banjir, Dewan Minta Pemerintah Daerah Siapkan Tim Medis

banjir-kuantan.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPRD Riau, Zukri mengingatkan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten yang wilayahnya menjadi kawasan rawan banjir untuk tidak lengah mengingat curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini.

Ketua DPD PDIP Riau ini mengatakan, Pemda harus siaga dengan kondisi saat ini, terutama dalam melakukan sosialisasi di tengah masyarakat yang mana informasi harus terus disampaikan.

Diakui Zukri, banjir memang sudah seperti 'tradisi' bagai beberapa wilayah, salah satunya Kampar yang ketinggian air meningkat pasca dibukanya pintu air PLTA oleh PLN.

"Walaupun ini sifatnya sudah seperti tradisi, tapi kan masyarakat harus tetap diedukasi guna menyiapkan diri dengan kemungkinan buruk, untuk jaga-jaga," katanya, Selasa, 10 Desember 2019.

Kemudian, Zukri juga menghimbau pemerintah untuk memikirkan dampak-dampak dari jika masyarakat diwajibkan mengungsi, terutama untuk stok makanan dan obat-obatan.


Bahkan, kalau perlu Dinas terkait sudah mempersiapkan tenaga-tenaga medis untuk ditempatkan di wilayah yang berkemungkinan mengalami bencana banjir.

"Jangan menunggu sudah ada korban baru kita terjun. Tapi sebelum ada korban, kita harus siap lah. Termasuk edukasi tentang kemungkinan pernyakit yang akan muncul pada masyarakat. Kalau masalah anggaran pasti sudah ada itu, maksimalkan saja anggaran yang ada," tutupnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan tiga kabupaten di Bumi Lancang Kuning dalam ancaman banjir akibat meningkatnya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur mengatakan, ketiga kabupaten tersebut adalah Kampar, Rokan Hulu dan Pelalawan.

"Rokan Hulu, Kampar dan Pelalawan, itu cukup rawan saat ini," katanya, Selasa, 10 Desember 2019.

Dia menjelaskan bahwa potensi banjir itu semakin meningkat tatkala curah hujan tinggi tak hanya terjadi di Riau, melainkan juga di wilayah hulu yakni Provinsi Sumatera Barat.

Aliran air dari Sumatera Barat yang secara topografi lebih tinggi dibandingkan Riau akan bergerak dengan cepat melintasi sungai-sungai di tiga kabupaten tersebut.

Untuk itu, ia mengatakan BPBD Riau sejak November lalu terus meningkatkan koordinasi dengan BPBD di tiga kabupaten tersebut sebagai langkah antisipasi menyusul potensi banjir besar terjadi.