Bupati Mursini Diminta Evaluasi Kinerja Kepala Dinas Kesehatan

darmizar.jpg
(istimewa)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau H Mursini seharusnya segera mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kuansing beserta jajaran terhadap masalah pelayanan kesehatan terutama terjadinya kekosongan tenaga dokter di Puskesmas.

"Kalau bisa segera evaluasi, minimal diberi teguran. Tapi memang Bupati kita ini terlalu baik hati orangnya," ujar anggota DPRD Kuansing, Darmizar ketika dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 30 Oktober 2019.

Menurut Darmizar, seharusnya saudara Bupati segera mengambil tindakan kepada pejabat terutama Kepala dinas yang tidak melakukan koordinasi dengannya. Seperti yang terjadi baru-baru ini saudara Bupati lambat mendapatkan informasi tentang kekosongan tenaga dokter di Puskesmas.

"Bupati harus berani mengambil tindakan, minimal ada teguran, dan kalau bisa segera dilakukan evaluasi," tegas politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Tadi kata Darmi, saat penyampaian visi misi dihadapan tim penjaringan Partai Nasdem saudara Bupati juga sempat ditanya terkait kekosongan tenaga dokter di Puskesmas.

"Tadi juga disentil soal kekosongan tenaga dokter di Puskesmas, beliau sampaikan tidak tahu kalau dokter sudah pindah, karena sebelumnya tenaga dokter ada disana," ujar Darmi menirukan.

Seharusnya Kadis menyampaikan hal ini kepada saudara Bupati soal adanya kekosongan tenaga dokter di Puskesmas, sehingga bisa secepatnya diambil langkah untuk menempatkan tenaga dokter disana.


Menanggapi hal itu Komisi III rencananya akan segera menjadwalkan untuk turun lapangan meninjau setiap Puskesmas melihat kondisinya dan memastikan apakah masyarakat sudah mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Puskesmas juga harus tahu kalau mereka diawasi oleh Dewan. Kita akan turun meninjau kondisi Puskesmas bagaimana, apakah masyarakat memang sudah benar-benar mendapatkan pelayanan kesehatan. Kita juga akan lihat apa saja kekurangan disana," katanya.

Terkait apakah kepala puskesmas harus dipimpin oleh dokter, menurut Darmi, sebenarnya siapapun yang menjadi kepala puskesmas tidak ada masalah, yang terpenting kinerjanya bagus dan masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas.

Hanya saja menurut Darmi, kalau kepala puskesmas bukan dari dokter tentunya akan serba susah, seolah-olah dokter lebih tinggi dari kepala puskesmas. Kemudian kedua kalau perawat jadi kepala puskesmas kadang dokter bisa saja menganggap remeh.

"Sebenarnya yang layak jadi kepala puskesmas itu harus dokter, cuma apabila dokter jadi kapus kadang dia menganggap tidak dokter lagi tapi sudah jadi komandan, sebenarnya ini menjadi dilema juga," tutur Darmi.

Kemudian lanjut Darmi, pada tahun ini akan ada penerimaan CPNS untuk Kuansing. Kita melihat ada formasi untuk tenaga dokter. Tentunya kita berharap ini bisa menutupi kekosongan atau kekurangan tenaga dokter yang ada di Puskesmas.

"Kalau bisa penempatannya nanti bisa diatur, agar dokter yang lulus CPNS bisa ditugaskan dekat dengan tempat tinggalnya," harap Darmi.

Dokter Puskesmas Harus Stanbay 24 Jam

Anggota DPRD Kuansing Darmizar juga berharap dokter yang dinas disetiap puskesmas harus stanbay 24 jam dimana ia ditugaskan. "Kita kadang dapat laporan dokter tidak tinggal disitu, tentunya ini juga harus jadi perhatian," tegasnya.

Saat hearing belum lama ini, Darmi mengaku sempat marah kepada Kadis Kesehatan Kuansing terutama tentang kinerja pegawai di Puskesmas yang dinilai tidak sesuai aturan.

Contoh kata Darmi, kalau tidak ada job mereka tidak datang ke Puskesmas dan baru datang apabila ada job di Puskesmas.
"Jobnya ada dana kapitasi, dana non kapitasi, macam-macam. Ada indikasi orang tu bagi-bagi jatah dengan besarnya dana kapitasi dan non kapitasi," kata Darmi.

Namun Darmi tidak merinci bagi-bagi seperti apa yang dimaksud. Meskipun setiap Puskesmas mendapatkan dana kapitasi dan non kapitasi namun belum diketahui berapa besaran yang didapat oleh setiap puskesmas.