Pejabat Itu Bukan Bagi-bagi Masker, Tapi Tuntaskan Persoalan Karhutla

Presma-Universitas-Riau-Serahkan-Garam-Dapur.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah seorang masyarakat Riau, Rinaldi Parepare angkat bicara terkait aksi bagi-bagi masker yang ramai dilakukan oleh para pejabat di provinsi Riau, baik dari pejabat eksekutif maupun pejabat legislatif.

"Sebagai masyarakat kita resah melihat kondisi asap di Riau sekarang ini. Sebenarnya semakin resah lagi melihat pejabat-pejabat kita, mulai dari anggota dewan sampai pejabat eksekutif nya," ujar Rinaldi, Rabu, 11 September 2019.

Rinaldi menjelaskan, para pejabat sebenarnya memiliki wewenang yang lebih dari sekedar membagi-bagikan masker di jalanan, yakni membuat kebijakan.

"Merespon asap hanya dengan bagi-bagi masker gratis, ada juga yang pakai batik lengkap pantopelnya pegang selang padamkan api dilapangan, ini kan kerjaan terlalu teknis untuk sekelas pejabat," tuturnya.


Mantan presma UR ini meminta para pejabat ini untuk berhenti melakukan upaya pencitraan di tengah-tengah masyarakat yang mengalami kesengsaraan di tengah kabut asap.

"Harusnya pejabat-pejabat ini menggunakan kekuasaan itu untuk menuntaskan masalah Karhutla sampai ke akar-akar nya, tuntaskan masalah hulu nya, agar tidak ada lagi asap," pungkasnya.

Asap, sambungnya, hanya masalah hilir dan hanya akibat. Sedangkan penyebabnya hanyalah bisa diselesaikan oleh para pejabat yang memiliki kewenangan.

Makanya, lanjutnya, para pejabat ini harus tegas dalam memimpin, jangan melempem saat berhadapan dengan mafia, jangan takut melawan penjahat-penjahat pembakar lahan.

"Masyarakat akan lebih respek jika pejabat-pejabat legislatif dan eksekutif mampu menghasilkan regulasi tegas untuk penjahat-penjahat pembakar lahan ini," tutupnya.