Akibat Kabut Asap di Riau, Kondisi Udara di Tiga Wilayah Ini Tidak Sehat

karhutla-bengkalis.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kondisi udara di tiga daerah di Riau saat ini dalam kondisi tidak sehat. Kabut asap yang terjadi akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Riau menjadi penyebab turunnya kualitas udara di Riau hingga menyentuh pada level tidak sehat.

Berdasarkan data yang tercatat di alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terpasang di sejumlah daerah di Riau setidaknya ada tiga daerah yang saat ini kondisi udaranya tidak sehat. Yakni Bengkalis tepatnya di Kota Duri, kemudian di Kampar tepatnya di Pelawan dan terakhir di Rokan Hilir tepatnya di Liba dan Bangko.

Sementara di beberapa daerah lainya berdasarkan ISPU tercatat udara di wilayah ini masih dalam kondisi sedang. Seperti di Dumai, Rumbai, Pekanbaru, Minas Siak dan di Duri Field Bengkalis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Minggu (28/7/2019) mengatakan, petugas tim Satgas Karhutla saat ini masih berjibaku memadamkan api di sejumlah daerah yang lahanya masih terbakar.


Personil Satgas Karhutla tidak hanya melakukan pemadaman melalui jalur darat. Namun juga melalui jalur udara. Sejumlah helikopter dikerahkan untuk melakukan waterbombing untuk di sejumlah lokasi yang masih ditemukan kebakaran lahan.

"Hari ini ada lima helikopter yang kita kerahkan untuk melakukan waterbombing. Dua heli kita operasikan di Siak dan tiga di Pelalawan," kata Edwar.

BPBD Riau mencatat, hingga Minggu (28/7/2019) total luas kebakaran lahan di Riau sudah mencapai 3.804 hektare. Rincianya Rohul 2 hektare, Rohil 798 hektare, Dumai 280 hektare, Bengkalis 1.465 hektare, Meranti 232 hektare, Siak 469 hektare, Pekanbaru 75 hektare, Kampar 82 hektare, Pelalawan 125 hektare, Inhu 76 hektare, Inhil 191 hektare dan Kuansing 5 hektare.

"Kita sudah melakukan antisipasi mulai dari sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan melakukan persiapan personil di lapangan dan menyiapkan heli untuk waterbombing dan TMC," katanya. (*)