Peserta Tes SKD CPNS Kuansing Rogoh Kocek Rp 150 Ribu untuk Ikut Ujian

tes-cpns5.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan mengikuti Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Kabupaten Kuansing, Riau harus merogoh kocek sekitar Rp 125 ribu sampai Rp 150 ribu untuk mendapatkan surat hasil swab rapid antigen.


Surat hasil swab rapid antigen tersebut wajib dibawa oleh peserta sebelum mengikuti ujian seleksi SKD CPNS yang akan mulai digelar 15 September 2021 mendatang. Hasil swab rapid antigen juga harus menunjukan hasil negatif dari Covid-19.

 

Sesuai jadwal pelaksanaan ujian seleksi SKD CPNS Kuansing akan digelar lima hari mulai 15-20 September 2021.

Tempat ujian sendiri sudah ditentukan digelar diaula SMAN Pintar Provinsi Riau di Teluk Kuantan. Satu sesi akan diikuti 150 peserta. Sehari pelaksanaan ujian akan dilakukan sebanyak tiga sesi.

"Setiap peserta yang akan mengikuti ujian SKD wajib membawa surat swab rapid antigen," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kuansing, Hendri Siswanto kepada Riau Online, Selasa, 31 Agustus 2021.

Kenapa tidak swab PCR ? Disampaikan Hendri, kalau swab PCR biayanya terlalu mahal dan cukup membebani peserta. "Kalau swab rapid antigen sudah kita tanya-tanya harganya sekitar Rp 125 sampai Rp 150 ribu. Dan itu berlaku 24 jam," kata Hendri.

Swab rapid antigen ini lanjut Dia hanya ada di klinik-klinik swasta di kota Teluk Kuantan. "Setiap peserta wajib bawa surat itu, kalau tidak ada tidak bisa ikut ujian," pungkasnya.  

 


 

 

Diberitakan sebelumnya dari 3.482 pelamar daftar seleksi administrasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Kuansing, Riau, hanya 2.787 pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi.

Sebanyak 695 pelamar dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi. Pada penerimaan CPNS Tahun 2021 ini Kuansing mendapatkan kuota 167 formasi.

20 Orang Lulus Lakukan Sanggahan

Jumlah peserta mengikuti ujian SKD CPNS Kuansing bertambah 20 orang. Hendri mengatakan, 20 orang tersebut akhirnya dinyatakan lolos mengikuti ujian SKD setelah sebelumnya menang melakukan sanggahan.

"Ada tambahan 20 orang, sanggahan mereka diterima oleh BKN. Total akan ada 2.800 peserta yang akan mengikuti ujian SKD," kata Hendri.

Mereka yang dinyatakan lolos mengikuti ujian SKD tersebut rata-rata adalah tenaga kesehatan. "Rata-rata mereka tenaga kesehatan, mereka dapat membuktikan sudah mengurus STR-nya dengan melampirkan bukti pengiriman uang ke MPKP, dan itu menurut BKN dibenarkan," katanya.