Ribuan Ojol Disebut Ikut Demo, Nyatanya Cuma Ratusan? Cek Faktanya

Demo-Ojol-21-mei.jpg
(Istimewa via CNBC Indonesia)

RIAU ONLINE - Unjuk rasa yang digelar serikat pengemudi ojek online (ojol) d Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Selasa, 20 Mei 2025, diklaim dihadiri ratusan ribu driver ojol, ternyata jumlahnya diperkirakan hanya mencapai ratusan.

Upaya mematikan aplikasi (offbid) di sejumlah titik strategis Jakarta yang dikhawatirkan konsumen ride hailing, nyatanya juga tidak demikian.

Peserta demo yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB itu hanya berkisar sekitar ratusan orang, jauh dari estimasi yang sempat beredar luas di publik, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu, 21 Mei 2025.

Massa demonstrasi yang berasal dari serikat pengemudi ojol sempat memadati titik kumpul Patung Kuda, menyampaikan aspirasi. Namun, tidak ada pergerakan massa menuju titik gedung DPR/MPR, yang sebelumnya dijadwalkan pukul 13.00 WIB.

Aksi demo berlangsung tertiba tanpa mengganggu lalu lintas secara signifikan. Sebagian besar pengemudi bahkan memilih untuk beroperasi seperti biasa, menunjukkan bahwa layanan transportasi berbasis aplikasi ini tetap berjalan normal sepanjang hari.

Mayoritas mitra pengemudi masih fokus menjalankan aktivitas harian mereka, dan memilih jalur dialog ketimbang aksi massa. Selain itu, tidak ada dampak luas terhadap pelayanan publik, seperti kemacetan ekstrem atau lonjakan harga, sebagaimana dikhawatirkan sebelumnya.


Sejak pagi hari, sejumlah driver tercatat masih 'narik' di beberapa titik. Beberapa juga menerima pesanan, seperti pengantaran orang dan makanan.

Beberapa driver masih berpakaian lengkap jaket dan helm khas ojol. Namun memang ada sejumlah driver yang memilih tak menggunakan jaket ojol dari aplikator. Mereka tetap mengambil pesanan tanpa seragam karena takut terkena diberhentikan.

"Tapi kebutuhan orang beda-beda," ujar salah satu driver ojol yang tak menyebutkan namanya.

Sejumlah konsumen juga merasakan tidak terlalu terganggu dengan aksi demo hari ini karena masih mendapatkan layanan ojol. "Begitu terjebak macet, saya langsung turun mobil, kemudian memesan ojol. Langsung dapat," kata Idham, karyawan swasta yang bekerja di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

"Tadinya sempat takut kalau nggak akan dapat ojek (ojol). Tapi ya sudah, tetap coba saja, eh langsung dapat," ujar Agnes, salah satu pegawai yang bekerja di Kebayoran Baru, dikutip detikcom, Selasa (20/5).

Di media sosial, aksi ini juga mendapatkan banyak komentar termasuk di akun Instagram Feed CNBC Indonesia.

"Gak narik, gak dapet duit harian, buat banyak orang ini mempengaruhi hidup mereka. Tenang aja, masih ada koq pasti yang ambil order," tulis akun @andhikabagolakbar.

"Pernah dapet driver yang gamau ikutan demo demo , dia bilang "ngapain neng demo yang ada kita ga makan neng , mending nyari uang aja yang bener" menurutku abangnya berfikir smart," tulis akun @handayyyy.