Sekolah Rakyat Sasar Anak dari Keluarga Kurang Mampu

Sekolah-Rakyat-Sasar-Anak-dari-Keluarga-Kurang-Mampu.jpg
(ANTARA/Hery Sidik)

RIAU ONLINE - Pemerintah melalui Kementerian Sosial telah mulai melakukan pendataan terhadap anak-anak yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat.

Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono mengatakan, pihaknya memastikan anak yang difasilitasi pemerintah melalui program tersebut berasal dari keluarga tidak mampu.

Hal ini disampaikan Agus, saat berkunjung ke beberapa rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu, 10 Mei 2025.

"Perintah Bapak Presiden waktu sidang kabinet, meminta supaya anak-anak yang nanti menjadi siswa di Sekolah Rakyat itu betul-betul dari keluarga tidak mampu," kata Wamensos, dikutip dari ANTARA.

Calon siswa Sekolah Rakyat berasal dari desil satu dengan profil keluarga tidak mampu yang menempati rumah kurang layak, berdasarkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).


"Kalau di DTSEN itu masuknya ke desil satu, profil keluarga setelah kita cek lapangan ke beberapa tempat, Gus Menteri ke Makassar, saya ke Jawa Tengah dan ke DIY, rata-rata bapak atau ibunya itu buruh, penghasilannya antara Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per bulan," terang Agus.

Agus juga mengatakan bahwa salah satu keluarga calon siswa Sekolah Rakyat yang dikunjungi di Kecamatan Kasihan, Bantul dengan penghasilan sebesar itu harus menghidupi empat anak, dan salah satu orang tua.

"Artinya, kalau situasi ekonomi seperti itu, untuk menyekolahkan anak-anaknya kan berat, dari situlah kemudian Pak Presiden meminta supaya proses Sekolah Rakyat itu harus dibuka tahun ini," katanya.

Hingga saat ini, yang sudah existing untuk pendirian sekolah rakyat ada 53 lokasi, namun Kementerian Sosial sedang berupaya agar perintah Presiden Prabowo Subianto, pada tahun ini bisa 100 lokasi sekolah rakyat terpenuhi.

"Hari ini saya beserta tim Kemensos sudah melakukan ground check untuk calon sekolah, setelah di Kasihan, nanti kita ke Taman Siswa Yogyakarta, termasuk cek lapangan ke calon siswa, melihat profil keluarga seperti apa, anaknya seperti apa, termasuk profil seperti apa," ungkapnya.

Dia mengatakan Presiden menekankan agar Sekolah Rakyat diprioritaskan untuk keluarga atau calon siswa seperti Galuh dan Alvian, dua keluarga tidak mampu yang dikunjungi tim dari Kemensos pada kali ini.

"Jadi, memang diprioritaskan untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu, dan apa yang dilaporkan oleh tim Kemensos bekerja sama dengan Dinsos, apa yang dilaporkan ini betul, bahwa Galuh sebagai calon siswa menjadi prioritas di Sekolah Rakyat yang akan kita bangun," katanya. (ANTARA)