Babe Haikal Bilang Prabowo Pernah Gadai Lahan Demi Dukung Anies jadi Gubernur

PRabowo-di-pekanbaru1.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE - Informasi mengejutkan diungkap pendakwah kondang Haikal Hassan Barras. Ustad yang akrab disapa Babe Haikal ini membagikan informasi terkait Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, di akun Instagram pribadinya.

Dalam video yang diunggahnya, Babe Haikal mengungkap bahwa Prabowo Subianto pernah menggadaikan sebagian dari lahan pribadinya untuk mendukung kampanye Capres Nomor Urut 01, Anies Baswedan, saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Babe Haikal dalam cuplikan video itu menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas dukungannya yang mengantarkan Anies Baswedan memenangkan pertarungan di Pilkada DKI Jakarta pada 2017.

"Saya lupa bilang walau terlambat, mau mengucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo Subianto di mana Pak Prabowo pernah menggadaikan tanah pribadinya untuk membantu dan mengusung Pak Anies jadi gubernur," ujar Babe Haikal, dikutip dari jaringan Batamnews, jaringan RIAU ONLINE, Selasa 9 Januari 2024.


Menurutnya, bantuan Prabowo itu memberikan kontribusi besar bagi kemenangan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sekali lagi terima kasih Pak Prabowo, karena bantuan bapak dan sumbangsih serta secara pribadi bapak menggadaikan tanah ya untuk membantu Pak Anies menjadi gubernur, walau terlambat enggak apa-apa ucapkan terima kasih," tambahnya.

Prabowo Subianto pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lewat Partai Gerindra yang dipimpinnya mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Prabowo yakin bahwa Anies mampu memimpin Jakarta dengan baik, meski mendapat tanggapan beragam dari sejumlah kader partai.

Sebelumnya, Capres Nomor Urut 01, Anies Baswedan, mengungkit 340 hektar lahan milik Prabowo dalam debat capres ketiga, Minggu 7 Januari 2024. Hal ini menciptakan kehebohan di tengah kampanye Pilpres 2024.

Pernyataan Babe Haikal membuka pintu untuk diskusi lebih lanjut tentang hubungan politik di tingkat nasional dan dinamika di antara para pemimpin politik Indonesia.