Kala Megawati Protes Disebut Presiden Kelima RI

Megawati-saat-serahterima-KRI.jpg
(Foto: Dok. PDIP via kumparan)

RIAU ONLINE - Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di acara serah terima pengoperasian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369.

Dalam kesempatan itu, Megawati bercerita saat Laksamana Yudo Margono masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) sebelum menjadi Panglima TNI. Yudo saat itu menyampaikan kepada Megawati bahwa hendak memberi nama kapal buatan anak Indonesia dengan nama KRI Profesor Doktor Insinyur Soekarno. Namun, saat itu Megawati justri memberikan usulan lain.

"Tadinya mau diberi nama Profesor Doktor Insinyur Soekarno. Tapi lalu saya bilang, ini sajalah Pak Yudo, dengan Bung, karena bung itu sangat, sebenarnya panggilan, saya cerita ini di Lemhannas, jadi bung itu rasanya itu apa ya, sama," kata Megawati di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikutip dari kumparan, Kamis, 1 Juni 2023.

Kini, KRI tersebut resmi diserahterimakan dengan nama KRI Bung Karno-369.

Berangkat dari cerita itu, Megawati ternyata punya kesan tersendiri soal panggilan. Dia mengaku kerap protes dipanggil sebagai Presiden Kelima RI.


"Kalau sekarang kita kan selalu, seperti saya disebut Presiden ke-5, saya suka protes, loh kenapa, saya ini pernah jadi Wapres juga loh, tapi orang hanya ingatnya saya Presiden kelima," kata dia.

Megawati pun kembali bicara soal panggilan terhadap ayahnya. Menurutnya, kata Bung dalam nama kapal, akan lebih mewakili sosok Presiden pertama Ri, Soekarno.

"Kalau bung, artinya ya, terasanya tidak ada gap, makanya saya bilang 'Bung Karno saja' dan karena ini sebuah kapal, imajinasi saya pasti akan ke mana-mana dan menurut saya kan, apa ya, Bung Karno beranjang sana kepada rakyatnya, pikiran saya kan begitu," kata dia.

"Mampir sana, mampir sini karena bapak saya memang senangnya begitu," pungkasnya.

Kapal Bung Karno 369 ini akan menggantikan kapal kepresidenan KRI Barakuda-633 yang sudah beroperasi selama 27 tahun. KRI Bung Karno-369 dibangun oleh produsen pertahanan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati di Batam.