WNA Bikin Onar Lagi, Bangun Kampung Eksklusif di Bali

Ubud-bali.jpg
(Liputan6.com)

RIAU ONLINE - Warga negara asing (WNA) kembali membuat onar di Bali. Baru-baru ini Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengungkap adanya WNA yang membangun kampung eksklusif dan tertutup di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Ada WNA yang bahkan orang menyebutnya kampung negara tertentu karena dia eksklusif, tertutup, (hanya) di antara mereka di sana," ungkap Wakil Gubernur Bali yang biasa dipanggil Cok Ace, saat menjadi narasumber program The Weekly Brief with Sandi Uno secara daring, dikutip dari Suara.com, Selasa 21 Maret 2023.

"Kasus (bikin kampung eksklusif) juga menjadi prioritas kami untuk menertibkan WNA di Ubud dan Sanur," jelas Cok Ace.

Cok Ace mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah membentuk Satgas Periwisata dari berbagai instansi, mulai dari Polda Bali, Kemenkumham Bali, Satpol PP, dan aparat Desa Adat untuk menertibkan para WNA nakal.

Satgas Pariwisata dibentuk setelah sejumlah WNA di Bali mulai menimbulkan keresahan bagi masyarakat, khususnya warga Bali beberapa waktu belakangan.

Satgas ini akan beroperasi di tiga wilayah objek wisata Pulau Dewata, yakni Ubud di Gianyar, Sanur di Denpasar, dan Nusa Penida di Klungkung.


Mereka bertugas untuk menertibkan para WNA yang melanggar lalu lintas, menyalahi izin tinggal alias bekerja secara ilegal, dan tinggal melebihi batas waktu atau overstay.

Satgas Pariwisata akan menjadikan keberadaan WNA di Ubud yang membuat kampung eksklusif tersebut. Para WNA tersebut akan mendapat pembinaan dari petugas. Bahkan petugas tak segan melakukan deportasi jika ditemukan adanya pelanggaran hukum.

Ulah turis asing nakal di Bali memang beragam dan meresahkan. Mereka melanggar tata tertib lalu lintas, membuat keributan hingga berujung perkelahian, baik sesama WNA maupun dengan masyarakat lokal.

Sejumlah turis nakal juga bekerja secara ilegal dengan membuka usaha kecil-kecilan di Bali. Kegiatan mereka tentunya sangat berdampak bagi pelaku UMKM di Bali.

"Mereka ke Bali buka usaha kecil-kecil. Seperti buka spa, buka latihan naik sepeda motor dan biro jasa lainnya. Tentu sangat meresahkan," ungkap Cok Ace.