Tulang Patah dan Ada Bekas Cekikan, Dokter Paru Mawartih Susanty Dibunuh?

pembunuhan6.jpg
(Shutterstock)

RIAU ONLINE, PAPUA-Dokter spesialis paru Mawartih Susanty ditemukan tewas di rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Papua.

Polisi menyebut masih menunggu hasil autopsi akan menjadi dasar penyidik untuk mendalami penyebab pasti kematiannya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo menyebut jenazah Mawartih telah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (10/3/2023) lalu.

"Saat ini masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Makassar," kata Benny kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).

Selain melakukan autopsi, lanjut Benny, penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP. Kemudian juga memeriksa saksi-saksi sebagai langkah penyelidikan.


"Sudah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi pada hari ditemukan korban," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Mawartih ditemukan tewas di rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Papua pada Kamis (9/3/2023).

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Papua, Hendra Sihombing, mengungkap adanya kejanggalan di balik kematian Mawartih. Mulai dari kondisi tulang rusuk patah, punggung lebam dan adanya jejak cekikan di leher.

"Memang ada ketidakwajaran, jadi kita masih menunggu hasil autopsi dari polisi," kata Hendra dikutip dari suarasulsel.id.

Hendra berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap penyebab pasti daripada kematian Mawartih. Sekaligus memberikan jaminan keamanan kepada dokter-dokter yang bertugas di Papua.

"Kami sangat berharap kepada aparat penegak hukum, semoga mendapatkan titik terang dan pelaku segera ditangkap," kata dia dikutip dari suara.com