PDIP Tak Undang Parpol Lain saat Rayakan HUT, Pengamat Sebut Ini Alasannya!

Megawati-soekarnoputri8.jpg
(YouTube PDIP)

RIAU ONLINE, JAKARTA-PDIP baru saja merasakan ulang tahun ke-50. Dalam perayaan HUT ke-50 mereka yang digelar (10/01/2023), partai berlogo banteng itu tidak mengundang parpol lain.

PDIP beralasan karena kader ingin temu kangen dengan Megawati karena sudah lama tak berjumpa.

Alasan tersebut lantas menjadi sorotan, salah satunya dari pengamat politik Dedi Kurnia Syah Putra. Dedi menilai keputusan PDIP tidak mengundang partai politik lain itu menjadi salah satu strategi PDIP untuk menakar bargaining power mereka.

Hal itu terutama mengenai rencana atau strategi meningkatkan daya tawar untuk pemilihan presiden di tahun 2024 mendatang.


Menurut Dedi, saat ini Megawati Cs tak ingin mendekati koalisi, namun koalisi lah yang mendekati mereka.

"Megawati sebagai ketua umum partai politik satu-satunya yang memiliki akses keterusungan di Pilpres 2004 melihat bahwa koalisi yang akan dibangun adalah koalisi yang seharusnya merapat ke PDIP, bukan PDIP yang kemudian membangun koalisi dengan partai-partai yang lain," ujar Dedi, Selasa (10/1/2023).

Dalam hal ini, Megawati dinilai menempatkan dirinya dalam posisi orang terkuat di PDIP. Selain itu, Megawati disebut tengah unjuk gigi bahwa putri Soekarno itu saat ini juga menjadi orang terkuat di koalisi pemerintah.

"PDI Perjuangan ingin melakukan konsolidasi internal yang lebih sulit untuk itu mereka tidak sedang tergesa-gesa membicarakan tentang Pilpres berkaitan dengan pencapresan, tetapi berbicara tentang strategi bagaimana PDI Perjuangan bisa menang," kata Dedi.

Diketahui, perayaan HUT PDIP ke-50 ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial dikutip dari suara.com

Adapula tema yang diusung adalah: "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam"; dengan Sub Tema: “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".