Ranjau Laut Diledakkan TNI AL di Perairan Selat Riau

Ilustrasi-ledakan-ranjau-laut.jpg
(Center for International Maritime Security via Intisari)


RIAUONLINE, BATAM - Tim Satgas Peperangan Ranjau TNI AL meledakkan ranjau laut di Perairan Selat Riau, antara Pulau Batam dan Pulau Bintan, Kepualauan Riau, Selasa, 5 Juli 2022.

Bahan peledak itu diledakkan lantaran Tim Satgas Peperangan Ranjau TNI AL melaksanakan teknik pemburuan dan penyapuan ranjau laut, dengan cara diledakkan di bawah air.

Temuan dan penyapuan ranjau laut tersebut termasuk ke dalam skenario latihan peperangan ranjau di Selat Riau, oleh prajurit gabungan dari beberapa satuan TNI AL di bawah jajaran Koarmada I.

Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada I selaku Komandan Satuan Tugas Ranjau (Dansatgasran) Kolonel Laut (P) Ashari Sunan Abidin mengatakan, berhasil menyelesaikan Latihan Peperangan Ranjau Tahun Anggaran 2022. Latihan dilaksanakan secara periodik setiap satu tahun sekali oleh Koarmada I.

"Latihan yang dilaksanakan oleh Koarmada I ini berdasarkan direktif latihan dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono," kata Ashari, seperti dilansir dari Batamnews, jaringan RIAUONLINE, Kamis, 7 Juli 2022.

 


 

Latihan peperangan ranjau dilakukan secara dua tahap, yakni Tahap Gladi Posko yang dilaksanakan selama 6 hari di Pangkalan TNI AL Tanjung Uban dan Gladi Lapangan dilaksanakan selama 3 hari di Perairan Selat Riau.

"Saat ini dihari ketiga kita sedang melaksanakan gladi lapangan, dan berhasil menemukan lima buah ranjau laut, diantaranya 3 buah Ranjau Tanduk atau Ranjau Jangkar dan 2 buah Ranjau Dasar," ujarnya.

Atas penemuan ranjau tersebut kemudian dilaksanakan tahap pendeteksian menggunakan Side Scan Sonar serta Magneto Meter.

"Seluruh ranjau berhasil ditemukan dan diledakkan oleh tim demolisi yang berada di bawah Satuan Kapal Ranjau," jelas Ashari.

Menurutnya, latihan peperangan ranjau laut ini suatu keharusan yang harus dilakukan dalam upaya membina kemampuan dan profesionalisme prajurit dan kesiapsiagaan alutsista TNI AL.

"Latihan ini bertujuan mengasah dan mengukur tingkat kemampuan personel yang mumpuni dalam peperangan ranjau," sebut dia.