Ramayana PHK Seratusan Karyawan karena Tak Ada Pemasukan

ramayana.jpg
(dokpribadi)

RIAU ONLINE, DEPOK-PT Ramayana di Plaza Depok Jalan Margonda berencana memecat 120 karyawannya karena minimnya pemasukan karena pandemi corona.

Ramayana mempunyai karyawan tetap dan tidak. Total jumlah karyawan yang ada di Ramayana Depok kurang lebih 159 orang.

"Benar info (PHK) seperti itu. Pada Jumat 3 April 2020 unsur manajemen Ramayana Depok melapor secara lisan tentang kondisi perusahaannya," kata Kadisnaker Kota Depok Manto kepada SuaraJabar.id, Selasa 7 April 2020.

Setelah mendapatkan laporan soal PHK pekerja Manto menyarankan agar pihak managemen Ramayana untuk menyampaikan langsung kepada karyawan terjait hal tersebut. Lalu saran itu kata Manto dilakukan oleh pihak manajemen di mana pada 4 April 2020 diadakan pertemuan antar pekerja dengan unsur manajemen.

"Namun kami Disnaker Depok belum mendapat laporan secara tertulis dari unsur manajemen Ramayana," ucap Manto.

Terpisah, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno membenarkan ada ratusan karyawan PT. Ramayanan Depok mendapat PHK karena dampak virus corona.

Ia mengatakan dari laporan yang diterimanya ada 120 karyawan yang di-PHK dari Ramayana Depok.


"Ada 120 orang. Baru mulai (dapat informasi PHK) hari ini," kata Wido.

Pihaknya akan melakukan mediasi antara para pegawai terdampak PHK dengan manajemen Ramayana Depok. Mereka hendak mengawal pemberian hak-hak terakhir untuk pegawai terdampak PHK.


"Kami mau perjuangkan haknya, paling pesangonnya. Saya akan koordinasi dulu. Mereka anggota Aspek (Asosiasi Serikat Pekerja), langkah mereka seperti apa," ucapn.

Store Manager Ramayana Depok M Nukmal Amdar pun membenarkan soal rencana PHK tersebut. Wewenang soal rencana tersebut ada di manajemen pusat.

"Dalam proses sesuai prosedur. Kita juga secara resmi akan bersurat ke Disnaker," kata dia kepada wartawan.

Proses PHK dilakukan setelah ada arahan dari manajemen. Total karyawan yang bekerja di Ramayana Depok sekitar 300 orang, namun yang di bawah naungan PT Ramayana hanya 87 orang saja.

Dia mengakui rencana PHK ini erat kaitannya dengan dampak virus corona. Karena bisnis yang dilakukan toko selama ini sangat bergantung pada penjualan.

"Karena virus ini kita sudah nggak ada harapan lagi. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena tidak mampu lagi menutup biaya," ungkapnya.

Kata dia, jika kondisi kembali normal dalam waktu dekat, kemungkinan manajemen akan melakukan perekrutan kembali.

Artikel ini sudah terbit di Suara.com