Tak Mau Dengar Kabar Stunting, Pemerintah Minta Warga Pelihara Ayam

moeldoko-BRG.jpg
(Azhar)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pemerintah meminta warga Indonesia memelihara ayam untuk membebaskan anak dari kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting. Ayam yang dipelihara diharapkan menghasilkan telur untuk dikonsumsi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengusulkan setiap keluarga perlu memelihara ayam sebagai bagian dari program pencegahan stunting. Ayam tersebut diharapkan dapat menghasilkan telur yang dapat dikonsumsi sebagai pemenuhan gizi anak-anak.

"Perlu setiap rumah ada ayam, sehingga telurnya itu bisa untuk anak-anaknya," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 15 November 2019.

Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah India pernah mencanangkan program sehari makan dua butir telur. Namun, kini sudah ditambah menjadi 5 butir telur. "Ini perlu dipikirkan. Mungkin perlu setiap keluarga punya ayam gitu. Penting itu karena enggak perlu beli," katanya.


Mantan Panglima TNI ini juga bercerita bahwa zaman kecil makan satu telur dibagi untuk enam orang atau empat orang. Kini, hal tersebut tak boleh lagi dilakukan. Moeldoko menegaskan bahwa satu anak harus makan satu butir telur ayam, ikan, sayur, dan tahu tempe.

Pemerintah juga berencana mengoptimalkan program pencegahan stunting dari Kementerian Kesehatan, yaitu Isi Piringku. Program ini menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring, yaitu 50 persen pertama terdiri dari sepertiga lauk dan dua per tiganya makanan pokok seperti sumber karbohidrat. Sedangkan 50 persen sisanya adalah sepertiga buah-buahan dan dua per tiganya sayur-sayuran.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Data Riset Kesehatan Dasar pada 2013 menunjukkan prevalensi stunting 37,2 persen. Moeldoko menyebut pemerintah telah menurunkan angka stunting menjadi 30,8 persen pada 2018. Pencegahan stunting menjadi salah satu langkah penting untuk program prioritas Presiden Joko Widodo dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

 Artikel ini sudah terbit di Tempo.co