Delay, Penantian Wardha Setahun untuk Diwisuda Terancam Pupus

Citilink-Yogya-Pekanbaru-Delay.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Wardhatul Jannah, harus mengubur dalam-dalam keinginannya untuk tiba di Pekanbaru secepatnya. 

Pemicunya, asap tebal selimuti Provinsi Riau mengakibatkan 14 penerbangan terganggu tak bisa mendarat maupun berangkat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Minggu, 22 September 2019. 

Wardha bercerita ketika ia ingin berangkat ke Pekanbaru dari Yogyakarta untuk mengikuti gladi resik wisuda UIN Suska esok hari, Senin, 23 September 2019.

Pasalnya, Wardha akan mengikuti wisuda, Rabu, 25 September 2019 mendatang di Pekanbaru, usai penantian jadwal wisudanya lebih dari satu tahun ini.

Wardha menjadi 'korban' lambannya akreditasi beberapa jurusan di UIN Suska setahun silam. Akibatnya ia bersama puluhan temannya tidak bisa diwisuda pada 2018 lalu.

"Satu tahun nunggu wisuda, tapi pas mau wisuda delay pula penerbangan ke Pekanbaru," kesalnya, Minggu, 22 September 2019.

Wardha menjelaskan, ia sebenarnya diharuskan check in di bandara pukul 08.30 WIB. Namun penerbangannya harus delay untuk keberangkatan pukul 11.25 WIB.


Kemudian, setelah kabar delay tersebut, maskapai kembali mengabarkan penerbangan ditunda hingga pukul 14.30 WIB dan terakhir pukul 17.00 WIB.

"Tapi pukul 14.00 WIB saya dikasih kabar kalau penerbangan ditunda hari ini, alasannya cuaca tidak memungkinkan untuk terbang ke sana (Pekanbaru)," tambahnya.

Wardha bersama sejumlah calon penumpang lainnya komplain. Ada penumpang minta cancel dan ada reschedule. Bagi reschedule pun tidak ada jaminan berangkat esok hari.

"Reschedule pun belum tahu bisa berangkat besok, sebab diutamakan penumpang berangkat besok, kami delay ini akan dihubungi kepastiannya by phone nanti malam," tuturnya.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi ini mengaku sangat kecewa dengan pemerintah yang lamban dalam menangani asap sehingga merugikan masyarakat seperti dirinya.

"Saya sudah dua bulan tidak pulang ke Bangkinang, jadi ini juga momen untuk berjumpa keluarga besar karena mau wisuda juga," tutupnya.

Sebelumnya, penerbangan pesawat yang membawa Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, ke Pekanbaru, juga tertunda akibat asap tebal selimuti Bumi Lancang Kuning, Minggu, 22 September 2019.

Amran dijadwalkan ke Pekanbaru menggunakan Garuda Indonesia Nomor Penerbangan GA 172. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pukul 10.20 WIB.

Menteri Amran sendiri dijadwalkan menghadiri acara Rembug Utama Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Expo 2019 digelar Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Untuk pesawat Garuda GA172 seharusnya tiba di Bandara SSK II Pekanbaru pukul 10.20 Wib. Tapi belum berangkat dari Jakarta karena menunggu jarak pandang membaik," kata Officer In Charge Angkasa Pura, Bandara SSK II Pekanbaru, Benni Netra.

Hingga kini, pesawat tersebut masih parkir di Bandara International Cengkareng Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat tersebut belum diterbangkan, dengan alasan kabut asap dan jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II masih 600 meter