Empat Parpol Pendukung Jokowi Disebut-sebut Merapat ke Prabowo

Pengundian-nomor-urut-Parpol-peserta-Pemilu-2019.jpg
(Merdeka.com)

RIAUONLINE, JAKARTA - Bursa Pilpres 2019 kian seru. Partai politik (parpol) yang sebelumnya tergabung dalam koalisi Partai Pendukung presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi), disebut-sebut merapat ke kubu Prabowo.

"Ada (yang merapat) minimal satu, dua," kata Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, sepertid ikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 13 Juli 2018.

Namun, saat ditanya kira-kita partai mana yang bergabung, Muzani hanya tertawa dan meminta kepada masyarakat untuk menunggu.

"Nanti, nanti yah. Semuanya tunggu saja," kata dia seraya tersenyum.

"Minimal empat partai, saya tidak mau sebut ya jelasnya gimana. Yang jelas kami terus ada komunikasi," sambungnya.

Muzani juga membantah terkait kemungkinan terbentuknya poros ketiga di Pilpres 2019. Sebab kata dia, kemungkinan munculnya poros baru itu pun sangat kecil.

"Kalau liat nada-nada ini, (poros ketiga) agak sulit terbentuk," ungkapnya.

Lihat juga: Demokrat Jamin 'Netral' di 2014 Tak Terulang di Pilpres 2019

Sejauh ini, Gerindra baru 'berkoalisi' dengan PKS untuk Pilpres 2019. Namun, koalisi yang telah terbentuk sejak Pilpres 2014 itu pun masih tergantung dari cawapres yang akan ditunjuk Prabowo. PKS masih bersikukuh agar Prabowo memilih kadernya sebagai cawapres.

Saat ditemui kemarin, Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengisyaratkan pihaknya tak akan meninggalkan PKS dari koalisi.


"Kemungkinan besar dan mudah-mudahan kami tidak akan meninggalkan PKS yang sudah sangat setia kepada kami," kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/7).

Ditemui hari ini, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pun menegaskan masih bermitra dengan Gerindra kendati koalisi pendukung Prabowo Subianto tak kunjung mendeklarasikannya secara resmi. Mardani menyiratkan koalisi pendukung Prabowo sampai saat ini masih solid.

"Insyaallah kita akan bersama dan tetap yakin Pak Prabowo atau yang lain tetap bersama 9 kader PKS," kata Mardani.

Ia beralasan partainya belum juga mendeklarasikan dukungan ke Prabowo karena masih menunggu kemungkinan partai lain bergabung. Partai lain yang dimaksud oleh Mardani itu adalah Demokrat dan PAN.

"Katakan Gerindra PKS sudah oke, PAN gabung ayo, kalau Demokrat mau gabung berarti ada empat," tukas Mardani.

Selain itu, PAN pun mengisyaratkan bergabung untuk mendukung Prabowo sebagai capres 2019 seperti yang mereka lakukan pada 2014 silam. Namun, itu akan dilakukan andai Prabowo memilih nama yang disodorkan sebagai cawapres.

"Kalau Bang Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) jadi cawapres oleh Prabowo, PAN siap deklarasi," kata anggota DPR dari fraksi PAN, Yandri Susanto di Kompleks Parlemen.

Yandri mengatakan PAN tidak akan memaksa Prabowo untuk memilih Zulhas sebagai pendampingnya.

Anggota Komisi II DPR ini juga menambahkan internal PAN telah memiliki daftar nama yang bisa dijagokan dalam Pilpres 2019 selain Zulkifli Hasan, yakni Amien Rais, Hatta Rajasa, dan Soetrisno Bachir.

"Di luar internal kami (PAN) ada Pak Anies dan Pak Gatot. Mereka menurut kami peluangnya besar," ujarnya.

Pada Pilpres 2014 silam, Prabowo menggandeng kader PAN, Hatta Rajasa untuk bertarung dalam Pilpres.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id