Hingga Novel Baswedan Pulang Ke Tanah Air, Polri Masih Utang Kasusnya

Novel-Baswedan.jpg
(detikcom)

RIAU ONLINE - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan direncanakan akan pulang ke Tanah Air, Kamis, 22 Februari 2018, di tengah munculnya sejumlah pertanyaan atas kinerja Kepolisian Indonesia terkait penyidikan kasus penyiraman air keras yang meninpanya.

Kendati kondisinya belum sembuh total, Novel tetap memutuskan untuk kembali ke Indonesia dari Singapura, tempat ia selama ini menjalani pengobatan.

"Saya menyadari saya belum sembuh, namun saya memutuskan untuk pulang," kata Novel dalam sebuah novel yang diedarkan menjelang kepulangannya, seperti dilansir dari BBC Indonesia, Kamis, 22 Februari 2018.

Novel mengaku, kondisi mata kanannya sudah stabil namun mata kirinya belum bisa melihat.

Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak di kenal pada 11 April 2018 silam saaa usai salat subuh di dekat rumahnya di Kelapa Gading, akibatnya mata kiri Novel rusak.

Namun, hingga sekitar 10 bulan kemudian polisi tak kunjung berhasil menemukan pelaku penyiraman air keras tersebut.

Padahal, polisi telah melakukan pemeriksaan kepada lebih dari 68 orang saksi, termasuk Novel sendiri dan juga sudah mengatongi ratusan rekaman kamera pengawas atau CCTV serta menyita sejumlah barang bukti lainnya.

Berbagai kalangan meyakini bahwa serangan terhadap Novel Baswedan adalah serangan terhadap pemberantasan korupsi dan mereka menuding polisi lamban dalam menguak kasus itu. Namun, polisi menolak berbagai tudingan tersebut.

"Kami tidak berhenti, tapi tetap berusaha mencari dan menuntaskannya. Itu jadi concern kami," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.

Setyo mengatakan polisi sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini dengan melibatkan seluruh kekuatan termasuk laboratorium forensik dan anafis atau pemeriksaan sidik jari.

Selain itu, polisi juga sudah membuat sketsa terduga pelaku dan disebarkan. Namun, kata Setyo, sejauh ini belum ada masukan informasi yang berarti.


"Sudah masuk 500 tapi tidak ada yang signifikan," sambungnya.

Sementara itu, dalam sebuah video yang disebarkan oleh Ketua Pimpinan Muhammadiyah, Dahnil Simanjuntak yang direkam pada Rabu, 21 Februari 2018, Novel menyampaikan kondisi matanya yang sudah mulai ada perkembangan.

Pekan lalu, Novel baru saja menjalani operasi kecil untuk menumbuhkan selaput di mata kirinya. Selaput ini, lanjut Novel, dibutuhkan untuk menjalani operasi besar yang akan dilakukan kemudian di Singapura.

"Sambil menunggu jadwal operasi yang belum tahu kapan, saya memutuskan kembali ke Indonesia," lanjutnya.

Menurut Novel, ia akan bolak-balik ke Singapura untuk terus memeriksakan kondisi kedua matanya dan untuk persiapan menjalani operasi utama.

Lebih lanjut Novel menyampaikan keyakinan bahwa kebenaran dalam kasus penyerangannya akan terkuak, "Sekalipun banyak orang yang hendak menutupi jalan itu," ungkapnya.

Ia juga mengajak semua pihak -mulai dari aktivis, aparat penegak hukum, serta petugas pemberantasan korupsi- untuk tetap fokus dan berani melawan kejahatan.

Rencana kepulangan Novel dar Singapura juga disambut baik oleh Presiden Joko Widodo. "Bersyukur dan alhamdulilah Pak Novel Baswedan sudah sembuh dan kembali ke tanah air. Saya kira Pak Novel nanti bisa bekerja kembali lagi ke KPK. (Patut) kita syukuri," kata Jokowi

Terkait pengungkapan pelaku penyerangan Novel, Jokowi mengatakan terus mendesak kepolisian untuk segera menuntaskannya. "Saya akan kejar terus Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya," tegasnya.

Selain masih bekerja, polisi juga menyatakan tidak bisa bertindak sembarangan. "Prinsip kami lebih bagus melepas 10 orang yang bersalah daripada menangkap satu orang yang tidak bersalah," tegas Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.

Dalam proses penyelidikan, kata Setyo, polisi berdasarkan fakta hukum dan tidak mengada-ada. "Harus ada fakta hukum yang kuat baru bisa melakukan tindakan," ujarnya.

Soal dugaan keterlibatan seorang jenderal dalam penyerangan Novel, polisi sudah memastikan hal itu tidak benar.

"Kami sudah konfirmasi ternyata tidak ada. Novel Baswedan sendiri ditanya penyidik, tapi tidak menyebutkan namanya," ucap Setyo.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id