8 Jenis Sampah Plastik Ada di Perut Ikan Laut Indonesia Ini

Ikan-Laut.jpg
(Ilustrasi/copyright unsplash.com/jeremy stewart)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seorang ibu rumah tangga (IRT) sangat terkejut saat menemukan sampah-sampah plastik di dalam perut ikan laut yang baru saja dibelinya dari nelayan di pasar. 

Ibu tersebut menemukan sendok plastik hingga pembungkus permen dalam perut binatang laut kaya protein saat ia membersihkannya sebelum dimasak untuk disantap keluarganya.

Temuan Anna Nurjanah di Provinsi Jawa Barat itu didapati dari ikan mahi-mahi dibelinya dari pasar di Ujunggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, Mei lalu.

Ia mengatakan, asisten rumah tangganya sedang membersihkan ikan ketika dipanggil untuk memeriksa isi perut hewan air tersebut karena sang pembantu melihat ada keanehan.

Setelah memeriksanya, mereka mendapati delapan item sampah plastik, termasuk sendok plastik utuh dan bungkus dari permen. Selain itu, juga ditemukan di dalam ikan penutup botol deodorizer, tali plastik panjang, dan berbagai potongan plastik kecil lainnya.

Anna, ibu rumah tangga yang juga juru kampanye lingkungan, kemudian mengunggah video itu ke akun Instagram-nya, Volunteersindo Juni lalu. Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut pun menjadi viral.

Sejumlah media asing menyoroti isu tersebut. Situs berita Malaysia, New Straits Times, mengulasnya dalam sebuah tulisan bertajuk "Watch: Housewife shocked to find plastic spoon, candy wrapper in fish being prepared for meal".


Media Inggris, Daily Mail, juga ikut mengangkat temuan sampah plastik pada ikan itu dengan artikel "Woman highlights the horrors of plastic pollution as she pulls packaging, wrappers and even a SPOON from a fish's stomach as she prepares to cook it in Indonesia".

Situs lainnya, World of Buzz, mengangkat isu tersebut dengan berita viral yang dibubuhkan judul "Fish That Was Being Prepared As Food Found to Have Plastic Spoon, Candy Wrapper & Other Plastics in Stomach".

Mahi-mahi merupakan ikan biasa ditemukan di perairan sekitar khatulistiwa. Mereka adalah pemangsa yang hidup di permukaan dan memakan alga mengambang di permukaan air, serta ikan kecil lainnya.

Karena mereka sebagian besar adalah pengumpan tanpa pandang bulu, mahi-mahi sangat rentan menelan plastik karena mengira itu makanan.

Ikan itu kemudian berjuang mencerna plastik di perut mereka, menyebabkan perutnya penuh, mengakibatkan binatang itu mati kelaparan. Penyumbatan akibat sampah plastik juga dapat menyebabkan infeksi fatal.

 

Temuan delapan sampah plastik itu diunggah ke akun Instagram @Volunteersindo. Menurut informasi dari akun tersebut, VolunteersIndo adalah organisasi lingkungan non-profit yang mengajari anak-anak tentang bahaya plastik dan lainnya.

Pantauan Liputan6.comjaringan media RIAUONLINE.CO.ID, hingga Rabu, 10 Juli, video tersebut sudah dilihat lebih dari 280 ribu kali. Tayangan tersebut juga disertai pesan untuk berbagi video tersebut agar menyebarkannya, guna membuka mata orang-orang soal bahaya sampah plastik.

"...Ini adalah apa yang tidak kita lihat di pasar, saya membeli ikan hari ini dari nelayan dan ini adalah apa yang saya temukan di dalam ikan. Masa depan dimulai dari sekarang, kita harus bertindak sekarang!," tulis akun @VolunteersIndo.

Sebuah studi tahun 2017 oleh The Ocean Cleanup Foundation memperkirakan bahwa antara 1,15 juta dan 2,41 juta ton sampah plastik masuk ke lautan setiap tahun, 67 persen di antaranya tersapu di sana berasal dari sungai di Asia.

Plastik sangat berbahaya karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terdegradasi atau terbagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Potongan-potongan ini menumpuk dari waktu ke waktu, dan kerap dikonsumsi oleh satwa liar.