Tahukah Kamu? Ada Cerita di Balik Keindahan Lampu Colok Bengkalis

lampu-colok-pedekik.jpg
(Andrias)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Mendekati akhir Ramadan, masyarakat Kabupaten Bengkalis, Riau, akan memasang Lampu Colok di luar rumah dan di sepanjang jalan menuju masjid maupun musala.

Hingga kini, kebiasaan ini sudah menjadi tradisi yang terus dilakukan tepatnya di malam 27 Ramadan. Setiap tahunnya, warga Kabupaten Bengkalis antusias meramaikan tradisi Lampu Colok.

Tapi tahukah kamu? Bagi warga Bengkalis lampu colok bukan sekedar tradisi, namun menjadi penerang bagi mereka yang ingin membayar zakat fitrah ke rumah warga atau Pak Lebai.

Saat infrastruktur di Bengkalis belum sepesat sekarang, jalan-jalan di sana berupa lorong yang masih diselimuti semak di kiri dan kanannya. Lampu colok menjadi penerang, agar warga terhindar dari bahaya ketika hendak membayar zakat fitrah.

Kala itu, lampu colok dibuat dari potongan bambu yang diisi minyak tanah dan sumbu dari kain perca atau tali goni. Lampu colok juga menjadi penerang untuk warga menuju surau.

Festival Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis. (Dok. Kembungluar)


Konon, masyarakat Kabupaten Bengkalis meyakini bahwa arwah para leluhur akan berkunjung ke sanak saudara saat menjelang malam Idul Fitri. Sehingga, lampu colok yang dipasang di halaman rumah dan jalan akan menerangi mereka agar tak tersesat.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami perkembangan pada 1980-an, terutama pada bahan pembuatannya. Tidak banyak lagi lampu colok yang dibuat dari bambu. Kebanyakan lampu colok saat ini terbuat dari kaleng-kaleng minuman bekas agar lebih efisian dan mudah untuk dikreasikan.

Festival Lampu Colok3

Festival Lampu Colok ini perdana dilakukan di Jalan Teluk Leok Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir. (DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

Kini, lampu colok menggunakan tiang kayu yang dirakit menjadi menara untuk meletakkan colok-colok dengan berbagai bentuk kreasi, seperti miniatur masjid, lafaz Allah, ayat suci Alquran, dan berbagai bentuk menarik lainnya, sebagaimana dilansir dari laman Kemendikbud.

Kendati sudah mengalami perubahan dan perkembangan sangat pesat, tradisi lampu colok tetap menjadi keharusan bagi masyarakat Bengkalis. Tak hanya memberi keindahan di malam Ramadan, namun ada makna, nilai-nilai, dan fungsi, yang masih dijaga dan dipelihara hingga saat ini.