Berselimut Kabut Asap, Unri Pecahkan Rekor Muri Sajian Lopek Bugi Terbanyak

Rekor-Muri-Makan-Lopek-Bugi.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SIGIT EKA YUNANDA)

Laporan: SIGIT EKA YUNANDA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di tengah kabut asap dengan jarak pandang tak lebih dari 2.000 meter, ribuan mahasiswa baru Universitas Riau menggelar acara pemecahan rekor Muri panganan tradisional berupa lopek bugi (lepat bugi) terbanyak se-Indonesia dengan 10 ribu sajian, Selasa, 6 Agustus 2019.  

Lopek bugi yang disajikan pada acara Pengenalan Kegiatan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019, merupakan sajian khas Riau dari Kabupaten Kampar.

Makanan tersebut terbuat dari ketan hitam dengan isian kelapa parut. Lopek Bugi ini dibuat langsung dari perajin di Kecamatan Tambang, Kampar.

Turut hadir dalam acara ini Wagubri, Edy Natar Nasution, Staf Ahli Hukum Kampar, Nurhasani, Kabid pengembangan Usaha Mikro Kabupaten Kampar, Ibrahim, Camat kecamatan Tambang, Abu Kari, Juri Museum Rekor Indonesia (MURI) Andre Prihandono, dan Bukhari Muslim serta Rektor Unri, Aras Mulyadi, tuan rumah penyelenggara.


Makan Lopek Bugi

Menariknya juri rekor MURI sempat menyebutkan, usaha pemecahan rekor ini tidak layak untuk rekor nasional, melainkan lebih cocok rekor dunia.

Sontak saja para hadirin termasuk Wakil Gubernur Edy Natar Nasution, sempat terlihat shock bertepuk tangan gemuruh. Seorang mahasiswa baru, Nia, turut senang ikut berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI ini.

Bagi mahasiswa asal Kampar ini, ia senang makanan asalnya bisa tercatat dalam Museum Rekor Indonesia. "Senang ya, biasanya kan makan lopek jajan aja, ini malah sekalian jadi rekor MURI" tutur Nia berseri kendati ia sudah berkegiatan nyaris sepanjang hari.

Pemecahan rekor sajian makanan massal ini merupakan rekor kedua bagi Universitas Riau setelah sebelumnya memecahkan rekor sajian mie sagu terbanyak pada 2015 lalu.