Kabut Asap Selimuti Pekanbaru, Warga Keluhkan Sesak Napas dan Mata Perih

Kabut-asap-di-pekanbaru2.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Senin, 30 Juni 2025. Diduga, asap yang mencemari udara ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah Riau dalam beberapa hari terakhir.

Kabut asap cukup pekat tampak di sepanjang Jalan Lintas Sumatera yang melintasi Kecamatan Payung Sekaki. Bahkan, menyebar hingga ke pemukiman warga yang letaknya tidak jauh dari titik api di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, tepat di perbatasan dengan Kota Pekanbaru.

Bau asap menyengat dari kabut yang menggantung rendah, mengurangi jarak pandang dan mengganggu aktivitas masyarakat.

"Hari ini lebih pekat dari yang kemarin. Sudah dua hari terasa, tapi sekarang makin parah," kata Rikardo (30), seorang pengemudi ojek online yang ditemui di lokasi. 

Ia mengaku sesak napas dan perih di mata akibat paparan asap yang terus-menerus. "Dampaknya terasa sesak nafas, mata perih," tambahnya.

Hal serupa juga dikeluhkan Riko (40), seorang pengendara sepeda motor yang tengah melintasi kawasan yang terdampak. Ia terlihat mengenakan masker hitam untuk melindungi diri dari paparan asap.


"Kabut asap sudah terasa mengganggu, makanya saya pakai masker," ujarnya.

"Saya mau pergi bekerja, terasa sekali bau asapnya menyengat. Mata juga jadi perih," sambung Riko, yang mengaku sudah beberapa hari terakhir harus beraktivitas dalam kondisi udara yang buruk.

Sementara itu, pemadaman masih berlangsung di Desa Karya Indah. Lahan gambut seluas 10 ha terbakar sejak tiga hari terakhir

Kondisi lahan yang kering, bergambut menyebabkan api sulit dipadamkan dan menghasilkan asap dalam jumlah besar.

Tim gabungan dari Manggala Agni Pekanbaru, TNI, dan Polri telah dikerahkan untuk memadamkan api. Upaya pemadaman dilakukan baik melalui darat maupun udara, mengingat lokasi yang terbakar cukup luas dan sulit dijangkau.

"Kami terus melakukan penyekatan dan pendinginan di titik-titik panas. Fokus utama adalah mencegah agar api tidak meluas dan masuk ke permukiman," ungkap seorang petugas Manggala Agni.

Jarak antara lokasi kebakaran dengan pusat Kota Pekanbaru yang hanya sekitar 6 km, diduga membuat asap dengan cepat menyebar dan sulit dihindari warga kota, terutama di kawasan pinggiran.

Sementara itu, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan yang tidak sesuai prosedur.