RIAU ONLINE, PEKANBARU — Di balik kerlap-kerlip lampu lalu lintas Kota Bertuah, terselip kisah getir anak-anak yang seharusnya berada di bangku sekolah atau bermain di rumah. Di persimpangan jalan, mereka berdiri, bercat perak, berdandan badut, atau menggenggam kotak sumbangan, menjadi saksi bisu dari panggung eksploitasi.
Kamis 26 Juni 2025 dini hari, Satpol PP Pekanbaru bersama Satuan Tugas Dinas Sosial melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah titik rawan, seperti Jalan Diponegoro hingga Simpang Tiga Jalan Soekarno Hatta. Hasilnya, sedikitnya lima anak di bawah umur diamankan dari jalanan.
Beberapa dari mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka bukan sekadar mengamen untuk mainan atau jajan, tapi harus mencari nafkah demi membantu orang tua. Bahkan, satu keluarga dengan empat anak ditemukan rutin berada di jalan hingga malam hari.
“Razia ini kami lakukan sebagai bentuk tanggapan atas laporan masyarakat, terutama terkait anak-anak yang dieksploitasi oleh orang tua untuk mengemis atau tampil sebagai badut di lampu merah,” ujar Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian.
Dari pantauan di lapangan, pola ini bukan sekadar tindakan individual. Ada sistem yang berjalan, baik disengaja maupun karena keterpaksaan ekonomi, yang mengabaikan hak anak untuk tumbuh, belajar, dan beristirahat.
“Ini bentuk eksploitasi yang jelas. Anak-anak tidak seharusnya bekerja di malam hari demi kepentingan ekonomi keluarga. Kami tidak akan mentolerir tindakan seperti ini,” tegas Zulfahmi.
Salah satu anak yang diamankan mengaku terpaksa membantu orang tuanya. “Mau bagaimana lagi, dari mana kami makan,” ujarnya lirih kepada petugas.
Dinas Sosial menyebut akan melakukan pendataan dan pembinaan terhadap anak-anak serta orang tua yang terjaring dalam razia. Langkah ini dilakukan agar anak-anak tersebut dapat kembali ke lingkungan yang aman dan layak, serta mengembalikan hak mereka untuk bersekolah, bermain, tumbuh dan berkembang secara sehat.
“Fokus kami adalah memastikan anak-anak kembali bersekolah dan tidak lagi berada di jalanan. Kita juga akan berikan edukasi dan pendampingan kepada orang tuanya,” ujar seorang petugas dari Dinsos.