Kejar Target PAD Rp1,1 Triliun, DPRD Pekanbaru: Bapenda Harus Kerja Optimal

Ketua-Komisi-II-DPRD-Kota-Pekanbaru-Zainal-Arifin.jpg
(Herianto Wibowo/RIAU ONLINE)

Laporan: Herianto Wibowo 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi II DPRD Kota Pekanbaru mengingatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk bekerja secara optimal dalam mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1,1 triliun. 

Komisi II menilai target ambisius ini tentunya tidak bisa dicapai hanya dengan kerja biasa-biasa saja.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, menegaskan seluruh potensi pendapatan, termasuk optimalisasi sumber daya manusia di internal Bapenda, harus dimaksimalkan.

"Target Rp1,1 triliun itu ditetapkan sebelum adanya efisiensi yang berdampak pada setoran pajak dunia usaha. Artinya, ada tantangan yang lebih besar sekarang. Mau tidak mau, Bapenda harus bekerja benar-benar optimal. Ini tantangan serius yang harus dihadapi," ujar Zainal, Jumat 16 Mei 2025.

Ia merujuk pada kebijakan efisiensi nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang berdampak langsung terhadap kinerja usaha dan penerimaan daerah.


"Inpres efisiensi ini harus menjadi cambuk. Bapenda harus kreatif. Potensi-potensi pendapatan yang selama ini belum tergarap maksimal harus segera dikejar," tegas politisi Gerindra tersebut.

Selain itu, Zainal juga menyoroti masalah kebocoran pendapatan akibat ulah oknum tertentu, baik di sektor pajak maupun retribusi.

"Beberapa kali sudah kita ingatkan dalam pertemuan dengan Bapenda. Bahkan ada beberapa oknum yang sudah ditangkap. Ini tidak boleh dianggap sepele, karena sangat berpengaruh terhadap capaian PAD," sebutnya.

Hingga awal Mei 2025, capaian PAD baru menyentuh angka Rp320 miliar. Angka ini menurut Zainal sangat mengkhawatirkan jika melihat target akhir tahun yang mencapai lebih dari satu triliun.

"Kalau Bapenda hanya bekerja dengan pola yang biasa-biasa saja, target itu tidak akan tercapai. Padahal kita tahu, tumpuan utama APBD sekarang adalah dari PAD. Kita tak bisa sepenuhnya bergantung pada APBN lagi," ungkapnya.

Zainal menekankan tidak ada jalan lain selain melakukan inovasi dan menggali peluang-peluang baru demi meningkatkan pendapatan daerah.

"Bapenda harus mengerahkan segala daya, strategi, dan inovasi. Kita harus jeli melihat potensi, sekecil apa pun peluang yang bisa menjadi tambahan PAD harus dimanfaatkan," pungkasnya.