APBD Tak Stabil, Gubri Kejar Dukungan Pembiayaan Bangun Riau dari Pihak Ketiga

Gubri-di-bappenas-ri.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, JAKARTA – Di tengah kondisi APBD Riau yang belum stabil, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid terus mengupayakan pembiayaan alternatif untuk pembangunan daerah. Bersama Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan serta Plt Kepala Bappeda Riau, Gubri bertemu dengan Plt Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Siliwanti dan perwakilan Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI) Maurin Sitorus di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Pertemuan ini membahas program hibah Compact II dari Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat, yang mendukung skema pendanaan pembangunan inovatif di Indonesia. Program ini memberikan hibah sebesar USD 649 juta dengan kontribusi tambahan dari pemerintah Indonesia sebesar USD 48,7 juta.

Bappenas lewat program pendanaan pembangunan inovatif menyasar lima provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bali, dan Sulawesi Utara.

Provinsi Riau telah mengusulkan sejumlah program dan dinyatakan memenuhi kriteria investasi, serta sudah diverifikasi dan disetujui oleh MCC. Program usulan yang telah disetujui meliputi peningkatan pelayanan roro Dumai–Rupat, termasuk penambahan tiga kapal feri, pembangunan dua dermaga, terminal, dan peningkatan jalan.

Plt Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Siliwanti menyampaikan optimismenya terhadap kelanjutan program hibah ini. Ia optimis program ini akan berjalan lancar, terlebih dari lima provinsi yang melaksanakan program ini, Riau termasuk provinsi terbaik.

“Saya meyakini dan optimis Program Hibah Compact II ini kembali berjalan tahun ini, Provinsi Riau salah satu provinsi terbaik dalam pelaksanaan program compact I, kita berharap pihak MCC kembali memberikan suport tahun ini,” ungkap siliwanti

Dengan adanya dukungan dari pihak ketiga untuk pembangunan Riau, Abdul Wahid berharap program ini tidak hanya fokus pada infrastruktur, tapi juga menyentuh sektor UMKM dan rencana pengembangan kawasan strategis di Riau.

“Kawasan Rupat termasuk kawasan strategis, karena ada potensi wisata di sana, kami berterima kasih sudah disetujui dan masuk dalam kriteria investasi MCC, namun kami juga berharap ada dukungan terhadap pendanaan bagi sektor UMKM di Riau,” harap Abdul Wahid.

Selain itu, Abdul Wahid juga berharap bantuan dalam mendesain pembangunan Riau, dalam rangka mendukung program Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.


“Setidaknya dapat dukungan dalam menyusun roadmap pembangunan Riau hingga tahun 2045, sehingga akan tergambar dan terarah pembangunan nantinya, kira-kira dimana bisa dimasukan dalam program ini,” ungkap wahid.

Perwakilan MCC Indonesia Maurin Sitorus menjelaskan bahwa program Compact II diperkirakan akan terealisasi hingga 90 persen tahun ini.

“Saya meyakini 90 persen tahun ini terealisasi program hibah compact II, Riau sendiri sudah disetujui untuk peningkatan akses dan pelayanan roro Dumai – Rupat, benar Provinsi Riau salah satu yang terbaik dalam merencanakan dan realisasi program ini,” kata Maurin.

Maurin memaparkan empat kategori program hibah Compact II, yakni:

1. Atlas – peningkatan kapasitas, bantuan teknis, studi kelayakan dan konstruksi

2. FMDP – peningkatan kapasitas, bantuan teknis, skema pembiayaan campuran (blanded finance)

3. MSME – skema pembiayaan untuk UMKM dan Pengintegrasian data tunggal UMKM

4. Monitoring dan Evaluasi – kegiatan monev, jasa konsultan, jasa sewa, personel, meeting dan operasional kantor

Maurin menjelaskan dukungan pembiayaan UMKM untuk Riau dapat dimasukkan dalam program MSME finance. Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha, sehingga dapat mengakses pembiayaan ke bank,

“Mereka bisa mengakses pembiayaan ke bank, dana kita nanti dititip ke bank pak gubernur,” jelas Maurin.

Selain itu, kata dia, usulan terkait studi kelayakan roadmap pembangunan Riau dapat dimasukkan dalam program Atlas, yang memuat skema pembiayaan untuk kegiatan tersebut.

Menutup pertemuan, Gubernur Riau mengusulkan pelibatan bank daerah dalam skema pembiayaan UMKM. Ia berharap diberikan dukungan penuh untuk pembangunan Riau.

“Riau juga ada bank daerah Pak Maurin, jika bisa dilibatkan bank kita dalam skema bantuan UMKM kami sangat berterima kasih, apapun kebijakan yang dibutuhkan agar semua program ini berjalan, kami akan siapkan dan selesaikan,” tutupnya.