RIAU ONLINE - Apple buru-buru mengangkut iPhone yang diproduksinya di India menuju Amerika Serikat (AS). Tak tanggung-tanggung, 600 ton smartphone itu diterbangkan menggunakan pesawat kargo untuk menghindari tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump ke India.
Upaya menunjukkan bahwa perusahaan AS itu juga terbebani kebijakan impor Trump. Trump menerapkan tarif resiprokal 26 persen untuk India pada Rabu, 3 April 2025.
Para analis sebelumnya telah memperingatkan harga iPhone di AS bisa melonjak. Hal ini dikarenakan ketergantungan Apple pada impor dari China, pusat utama manufaktur perangkat tersebut, yang dikenakan tarif tertinggi Trump sebesar 125 persen.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tarif 26 persen untuk impor dari India, yang saat ini sudah ditunda dan turun 10 persen setelah Trump mengumumkan jeda 90 hari.
“Apple ingin menghindari tarif itu,” kata salah satu sumber yang mengetahui perencanaan tersebut, dilaporkan Reuters, sebagaimana dikutip dari kumparan, Jumat, 11 April 2025.
Sumber tersebut juga bilang Apple ini melobi otoritas bandara India agar mempercepat waktu penyelesaian bea cukai di Bandara Chennai di negara bagian Tamil Nadu menjadi hanya 6 jam, dari sebelumnya 30 jam.
"Pengaturan yang disebut "green corridor" (koridor hijau) di bandara pusat manufaktur India itu meniru model yang digunakan Apple di beberapa bandara di China," lanjut sumber itu.
Sementara itu, seorang sumber pejabat pemerintah India mengatakan sekitar enam jet kargo dengan kapasitas masing-masing 100 ton telah terbang sejak bulan Maret. Salah satunya pekan ini, tepat saat tarif baru mulai berlaku.
Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone setiap tahun di seluruh dunia, dengan riset dari Counterpoint memperkirakan bahwa seperlima dari total impor iPhone ke Amerika Serikat kini berasal dari India, sisanya dari China.
Trump secara konsisten menaikkan tarif AS terhadap China, dari sebelumnya 54 persen menjadi 125 persen pada Rabu lalu.
Dengan tarif 54 persen, harga iPhone 16 Pro Max versi tertinggi yang dibanderol USD 1.599 di AS akan melonjak menjadi USD 2.300, menurut perhitungan berdasarkan proyeksi Rosenblatt Securities.
Karena dibayangi tarif impor Trump, Apple meningkatkan pengiriman lewat udara demi mencapai target peningkatan produksi sebesar 20 persen di pabrik iPhone di India. Seorang sumber menyebut perusahaan bahkan harus menambah tenaga kerja dan sementara memperpanjang jam operasi pabrik Foxconn terbesar di India hingga Minggu lalu.
Dua sumber lainnya mengkonfirmasi bahwa pabrik Foxconn di Chennai kini beroperasi pada hari Minggu, yang biasanya merupakan hari libur. Pabrik itu memproduksi 20 juta iPhone tahun lalu, termasuk model iPhone 15 dan 16 terbaru.
Seiring diversifikasi produksi Apple yang kini tidak lagi bergantung penuh pada China, India diposisikan sebagai pemain kunci. Foxconn dan Tata, dua pemasok utama Apple di India, memiliki tiga pabrik yang sudah berjalan, dengan dua pabrik tambahan sedang dibangun.
Apple menghabiskan waktu sekitar delapan bulan untuk merencanakan dan membangun sistem percepatan bea cukai di Chennai, dan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi meminta pejabat untuk mendukung Apple, kata seorang pejabat senior India.
Menurut data bea cukai komersial, nilai pengiriman dari Foxconn India ke AS melonjak menjadi USD 770 juta pada Januari dan USD 643 juta pada Februari, dibandingkan dengan kisaran USD 110 juta hingga USD 331 juta dalam empat bulan sebelumnya. Lebih dari 85 persen pengiriman udara Foxconn dari Januari dan Februari dibongkar di Chicago, Los Angeles, New York, dan San Francisco.