(Riau Online/Haslinda)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kualitas layanan parkir di Kota Pekanbaru tak mengalami kemajuan berarti bagi sejumlah masyarakat, pasca kenaikan harga parkir pada 1 September 2022 lalu. Warga juga tak tahu dimana saja pembayaran parkir non tunai bisa dilakukan.
Padahal, janji Kepala Dishub Kota Pekanbaru, saat sosialisasi kenaikan harga parkir kendaraan roda dua dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 persatu kali parkir, dan harga parkir bagi kendaraan roda empat dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 adalah meningkatnya kualitas layanan di hari pertama harga parkir itu naik.
Peningkatan kualitas layanan seperti, juru parkir yang bersikap ramah dan mengarahkan langsung pengendara saat akan parkir hingga saat akan keluar. Memayungi pelanggan jika hujan saat keluar dari kendaraan atau masuk kendaraan, menggunakan atribut lengkap, memberikan karcis setiap pembayaran dan penggunaan mesin EDC untuk pembayaran non tunai yang dijanjikan akan dilakukan di 500 titik parkir.
"Nyatanya, jangankan dikasih. Kita minta aja karcisnya malah dibilang ga ada, alasan dah habis. Kalau mobil mungkin diarahkan, tapi kadang motor, setelah kita kasih uang parkir ya sudah, usaha sendiri. Saya pernah begitu," ujar seorang warga.
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Azwendi Fazri mengatakan, masih menunggu komitmen Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru. Pihaknya meminta agar Dishub dapat segera memaksimalkan layanan parkir agar tidak lagi menjadi keluhan masyarakat.
"Kita menunggu komitmen dari Dishub Pekanbaru," ujarnya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurutnya, DPRD Kota Pekanbaru sebelumnya sudah membahas terkait penyempurnaan Perda Pajak dan Retribusi di Kota Pekanbaru. Oleh karenanya, Dishub juga diharapkan dapat mengikuti aturan yang berlaku dalam menerapkan kebijakan di lapangan.
"Kemarin kan sudah ada penyempurnaan terkait Perda pajak dan retribusi di Kota Pekanbaru. Kita minta komitmen Dishub realisasikan. Nantinya juta setiap akhir tahun akan ada evaluasi terhadap Dishub," pungkasnya.
