IDI Pekanbaru Sebut Olah Raga Berperan 40 Persen Cegah Kanker

IDI-Pekanbaru.jpg
(Riau online/Sofiah)

 

LAPORAN: SOFIAH

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Kanker menjadi penyakit nomor dua paling mematikan setelah kardiokaskuler. Hidup sehat lebih baik seperti pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati.

 

Banyak sekali rangkaian acara World Cancer Day yang diadakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Pekanbaru. Menjadi hal menarik ketika ada podcast terbuka tentang kesehatan sehingga tidak hanya tamu undangan namun juga pengunjung mal di Jalan Riau, Pekanbaru, pada Rabu, 4 Januari 2023.

 

Ketua panitia acara Dr Novita Anggraeni SpAn KIC MKes menyebut, We love We Care Get, tema World Cancer Day 2023 artinya bukan hanya dokter yang bisa beri perhatian, tapi semua bisa beri perhatian untuk mereka dan buat perubahan.

 

"Tahun 2023 ini perhatian lebih kepada wanita. Itu untuk meningkatkan kewaspadaan wanita terhadap bahaya serviks dan payudara karena penyebab pembunuh di dunia," katanya.

 

Ada sekitar 3.960 kasus kanker payudara berikutnya baru kasus serviks. Kendati ada laki-laki yang diserang kanker payudara tapi umumnya wanita. Untuk diketahui 40 persen cara mencegah kanker bisa melalui mengubah gaya hidup. 

 

dr. Andrea Valentino, Sp.BS dalam sesi podcast healthy lifestyle dan deteksi penyakit dini melalui MCU dalam kesempatan itu mengatakan, olahraga sangat penting bagi setiap orang.

 

"Penderita kanker ataupun tidak, tetap harus olahraga. Begitu juga dokter," ucapnya di hadapan para tamu undangan dan pengunjung di pusat perbelanjaan.

 

Menurutnya, olahraga yang disarankan 150 menit per minggu. Boleh dibagi menjadi lima kali dalam seminggu. Yang penting tidak sampai ngos-ngosan. Itu untuk orang sehat. Untuk orang sakit intensitas dikurangi.

 

Katanya lagi, perlu juga tambahan olahraga untuk pembentukan otot. Apalagi sudah berumur 35 tahun yangmana masa ototnya sudah mengecil. Boleh juga dengan sit up, push up, dan plank up.

 


dr. Annes menyatakan perlu pemeriksaan payudara sebulan sekali. Kemudian perlu medikal check up. Jika ada riwayat keluarga terkena kanker payudara maka diperlukan pengobatan lainnya.

 

Hal itu pun dipertegas oleh dokter dr. Sinta Chaira Maulanisa, Sp.B (K) Onk dalam sesi Pencegahan dan Penanganan Kanker Payudara dan Kanker Cervix, dimana perlu deteksi dini pemeriksaan oleh setiap wanita. 

 

"Sekali setiap bulan setelah hari ketujuh menstruasi pertama. Apakah ada perubahan kulit dan lainnya," katanya.

 

Untuk laki-laki pun tidak menutup kemungkinan terkana kanker payudara. "Pada laki-laki jarang terjadi. Setahun hanya satu atau dua orang," ujarnya.

 

Katanya lagi, kanker akan mulai menyerang ketika berumur 40 tahun. Namun, ia pernah menerima pasien usia 24 tahun yang kondisinya stadium akhir.

 

 

 

Di waktu yang sama dr Ari Hidayat, Sp.OG, Subsp.Onk menjelaskan tentang kanker mulut rahim atau biasa dikenal kanker serviks.

 

"Penyebab kanker serviks 30 persen terjadi pada wanita pasca menikah karena telah berhubungan seksual," ucapnya.

 

Sementara bagi yang belum melakukan hubungan seksual pun tidak menutup kemungkinan. Sehingga perlu juga melakukan pemeriksaan setahun sebanyak dua kali.