Budayawan hingga Tokoh Adat Suku Sakai Kenang Kedermawanan Tabrani Rab

Pemakaman-Tabrani-rab.jpg
(Tika Ayu/RIAUONLINE.CO.ID)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Tabrani Rab tutup usai pada, Minggu, 14 Agustus 2022, pukul 19.46 WIB di Rumah Sakit (RS) Awal Bros, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Kepergian Tabrani menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Riau.

Riau kehilangan sosok berpengaruh dalam perkembangan sosial politik di Bumi Lancang Kuning ini.

Tabrani Rab sebagai "Presiden Riau Merdeka" lantaran gerakan progresif yang digagasnya untuk menuntut hak pengelolaan minyak Riau dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi puak Melayu. Walaupun tak sepenuhnya dikabulkan pemerintah pusat, alhasil pengelolaannya pada daerah diberi sebagian saja.

Ia pun dikenal sebagai sosok intelektual dan budayawan di Riau. Sejumlah tokoh bahkan mengakui eksistensi Tabrani Rab di masing-masing bidang tersebut. Salah satunya tokoh budayawan dan seniman Riau, O.K Nizami Jamil.

Saat ditemui di Masjid At-Tabrani di Jalan Bakti, Marpoyan Pekanbaru, lelaki yang tampak menggunakan kacamata tersebut menuturkan bahwa sosok Tabrani merupakan pribadi yang dermawan.

Semasa perjalanan karir kedokterannya, dikatakan Nizami, Tabrani muda merupakan dokter yang dermawan.

"Ia suka merawat orang-orang tua yang sakit, dan tidak mampu lagi, dialah yang merawat," kenang tokoh budayawan Riau bergelar Datuk Sri Orang Kaya Budaya itu, Senin, 15 Agustus 2022.

Dikenangnya pula bagaimana perjuangan Tabrani dalam proklamirkan Riau Merdeka. Walaupun gagal, ucap Datuk Nizami, upayanya untuk kesejahteraan masyarakat Riau tak pernah berhenti.

"Perjuangannya tetap memangku kesehatan, membangun anak-anak muda kita di sini menolong sampai menulis soal kebudayaan sampai kondisi sakit terus dilakukannya," tuturnya

Dari informasi yang dirangkum RIAUONLINE, Tabrani memulai karirnya di dunia kedokteran saat usianya 25 tahun. Ia pernah menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Lalu, ia terlibat dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung dan berkesempatan menjabat sebagai Seksi Luar Negeri di Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Pusat, menggeluti bidang pengobatan massal.


Tabrani pun dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kehidupan masyarakat kecil.

"Saya dapat bergaul dengan rakyat kecil dan dapat merasakan beratnya hidup mereka," ucap Tabrani di poster besar yang dipampang di ruang Aula Gedung Susiana, Tabrani Conventions Hall.

Darus, seorang tokoh masyarkat adat Suku Sakai, juga mengutarakan kekagumannya terhadap Tabrani rab.

Sambil membalik halaman surah Yasin di tangannya, Darus berkata bahwa Tabrani merupakan tokoh pentolan Riau yang berjiwa sosial, terutama di masa reformasi. Menurutnya, sikap Tabrani tidak dapat ditiru orang Riau.

Dengan mata berkaca-kaca, ia mulai bercerita bahwa Tabrani sosok tokoh masyarakat yang tidak lupa dengan kelompok masyarakat adat Suku Sakai.

Ia pun terkenang dengan peristiwa di tahun 1990-an. Tabrani ketika berdemonstrasi soal minyak dan suara kelompok masyarakat adat, terutama Suku Sakai saat itu tidak ada yang mewakili, maka kemudian Tabrani mengintruksikan untuk dimasukkan di dalamnya Suku Sakai.

 

 

"Terlambat bapak, katanya. Begitu perjuangan kami berdemo itu, 'bisa nggak masuk beliau itu?'" kenang Darus.

"Luar biasa-luar biasa beliau itu," tambahnya.

Darus juga membeberkan sikap jiwa sosial Tabrani yang tak pandang bulu. Diungkapkan Darus, bahwa selama bertugas menjadi dokter, Tabrani menggratiskan pengobatan bagi orang-orang yang tak mampu membayar biaya pengobatan.

"Dua tahun saya di rumah sakit Abdurab di Jalan Sudirman itu dirawat, luar biasa. Buat orang Kristen kalau tak ada uangnya pergilah tanpa dihitung. Luar biasa," ucap Darus.

Kepergian Tabrani Rab, diakui Darus, sebagai perkara yang menyedihkan baginya. Tabrani merupakan sosok ayah bagi Darus, mengingat Darus merupakan anak angkat dari almarhum.

"Dengan dialah saya maju. Buat Sakai. Payah saya ungkapkan dengan kata-kata," terangnya.

Terakhir Darus menghaturkan doa, disebutnya semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan almarhum.

"Semoga husnul khatimah bapak saya ini. Itu mungkin yang bisa saya bilang hari ini," terangnya.

Di sisi lain, Gubernur Riau, Syamsuar, turut berbelasungkawa atas meninggalnya tokoh kawakan Provinsi Riau. Menurut Syamsuar, perjuangan Tabrani harus diteruskan bersama untuk menegakkan keadilan bagi masyarakat.

"Kami rasa kehilangan atas pejuang kita. Semoga apa yang dilakukan almarhum jadi amal jariyah dan semoga almarhum ditempatkan terbaik dari Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," ungkap Syamsuar.