PPDB Pakai Sistem Zonasi, Muzailis: Tidak Ada Lagi Namanya Sekolah Favorit

Ilustrasi-penerimaan-siswa.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sebaran kuota peserta didik di SD negeri selama beberapa tahun ini belum terpenuhi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD). Kondisi ini terjadi karena beberapa sekolah tidak memenuhi kuota.

 

"Ada beberapa sekolah yang tidak terpenuhi kuotanya, terutama sekolah di pinggiran kota," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis, Sabtu 18 Juni 2022.

 

Menurutnya, ada beberapa sekolah tidak memenuhi kuota karena berada di pinggiran kota. Jumlah penduduk di kawasan itu tidak terlalu banyak.

 

 

Ada juga sekolah yang jumlah anak usia sekolah sehingga tidak memenuhi kuota. Ia menyebut kondisi ini jauh berbeda dengan sebaran peserta didik di SMP yang terpenuhi.


 

Muzailis mengingatkan bahwa tidak ada lagi sekolah favorit baik SD maupun SMP. Ia menyebut, sistem zonasi diterapkan agar tidak ada lagi sekolah favorit. Kondisi ini jauh berbeda dibanding sebelum sistem zonasi.

 

Saat itu anak-anak berprestasi hanya berkumpul di satu sekolah. "Tapi orangtua ada yang masih menganggap ada sekolah tertentu, padahal sebaran peserta didik sudah merata," ujarnya.

 

Muzailis menyebut, sekolah yang dulunya favorit bisa saja diungguli oleh sekolah di pinggiran kota. Ia mengimbau orangtua jangan terlalu fokus untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit.

 

 

"Jadi belum tentu sekolah favorit dulu, sekarang masih unggul. Bisa jadi sekolah pinggiran lebih unggul karena peserta didiknya berkualitas," paparnya.

 

Total kuota peserta didik dalam PPDB tahun ini untuk tingkat SMP negeri di Kota Pekanbaru mencapai 8.000 orang. Sedangkan kuota untuk SD negeri mencapai 13.000 orang peserta didik.