Dibekuk, Polisi Ungkap Kelompok Diduga Geng Motor Penganiaya Remaja di Nangka

Polresta-Pekanbaru.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAUONLINE.CO.ID)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Terungkap sudah pelaku penganiayaan yang dialami remaja laki-laki di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, Minggu 5 Juni 2022 dini hari. Di depan Toko Emas Nirwana, korban SH (16) dianiaya oleh kelompok diduga geng motor sekitar pukul 01.00 WIB.

Setelah SH, tiga orang lainnya turut menjadi korban aksi kekerasan dari sekelompok pengendara sepeda motor yang sama.

Tiga korban tersebut HG, S dan Z, merupakan warga Pekanbaru. Ketiganya dianiaya kelompok diduga geng motor yang sama di flyover SKA, Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, Rabu, 1 Juni 2022 sekitar pukul 01.00 dinihari WIB.

Akibatnya, seorang korban S mengalami buta permanen pada mata kirinya. Sedangkan, dua korban lainnya mengalami luka ringan.

Ketujuh pelaku diduga geng motor yang masih di bawah umur ini berinisial DOP, AO, PR, RSM, RM, P, dan DYS dibekuk Polresta Pekanbaru dan Polsek jajaran di wilayah hukum Polsek Tampan, Rabu, 15 Juni 2022. 

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Pria Budi menjelaskan bahwa sekelompok remaja tersebut juga merupakan pelaku penganiayaan terhadap SH yang terjadi beberapa waktu lalu.

 


 

"Jadi kelompok geng motor ini masih ada kaitannya dengan kejadian di Jalan Nangka beberapa waktu lalu," ujar Kombes Pria Budi, Jumat, 17 Juni 2022.

Mantan Dirpam Obvit Polda Riau ini menyebutkan, total pelaku sebenarnya ada delapan orang. Sebanyak 7 orang sudah dibekuk sementara satu orang lainnya, A yang menjadi otak aksi kekerasan itu masih DPO dan dalam pengejaran.

Pria Budi mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anak agar tidak berbuat serta bertindak melawan hukum. 

 

 

"Kami dari Polresta Pekanbaru minta tolong kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai terlibat insiden perbuatan melawan hukum seperti geng motor ini," harap Pria Budi.

Dengan demikian, kata dia, para orang tua turut membantu aparat kepolisian dalam menjaga keamanan di Pekanbaru.

"Semoga dapat dipahami dan diperhatikan oleh para orang tua," pungkasnya.