Saksi Perjuangan, Masjid Sabilillah Pernah Dibakar Belanda dan Rata dengan Tanah

Masjid-Sabilillah.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masjid dua lantai itu berdiri kokoh dengan aksen mewah. Pagarnya berwarna logam dengan cat berwarna putih berkubah hijau. Dihiasi ornamen kuning emas yang menambah kemewahan. 

 

Masjid Sabilillah begitulah namanya. Sembari duduk mendengarkan penyerahan bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Liza bercerita bahwa Masjid Sabilillah merupakan masjid perjuangan.

 

"Masjid ini merupakan saksi bisu penyerangan tentara Belanda di Bengkalis saat Agresi Militer II 1949 lalu. Bangunan Masjid Sabilillah ini bahkan pernah dibakar dan rata dengan tanah," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID dengan logat Bengkalisnya yang kental.

 

Liza bercerita, masjid Sabillilah ini sudah empat kali dibangun sejak awal berdiri. Didirikan pada tahun 1937 M, dibakar Belanda pada Tahun 1949 M.

 

"Belanda membakar masjid ini karena kemarahan tentara Belanda yang saat itu, dua orang anggotanya tewas ditangan pejuang fi Sabilillah pada saat perang soh-soh di Pedekik," jelasnya.

 

Sembari menghembuskan nafas, Liza mengatakan, pada awalnya, masjid ini bernama masjid Pedekik. Nama Sabilillah disematkan karena saat terjadi agresi militer Belanda tahun 1949 masjid ini menjadi markas pasukan fi sabilillah yang berhadapan dengan tentara Belanda.

 


Setelah masjid dibakar Belanda, masyarakat Desa Pedekik pun kembali membangun masjid Sabilillah ini. Liza menunjukkan papan berisi sedikit sejarah tentang Masjid Sabilillah yang tergantung dikaca bagian luar masjid.

 

"Bangunan kedua setelah dibakar Belanda, berdiri pada tahun 1949 hingga 1979 M. Ada pembaruan bangunan masjid lagi dari tahun 1979 hingga 2011," jelasnya.

 

Sembari memperbaiki duduknya, Liza melanjutkan cerita. Liza berujar, Masjid Sabilillah saat bangunan ketiga merupakan masjid yang menemani masa kecilnya.

 

"Dulu sering bermain disana. Belajar mengaji. Banyak lah yang nggak mungkin bisa dilupakan," kenangnya.

 

Ditahun 2011, bangunan masjid kembali dirombak hingga saat ini. Diresmikan pada Kamis, 11 Maret 2021 atau 27 Rajab 1442 H.  Kini, Masjid Sabilillah memiliki dua lantai digunakan. Bagunan lantai dua ditopang dengan empat tiang utama penyanggah.

 

Tiang penyanggah terbuat dari beton dengan lapisan kayu dibagian bawahnya menambah keindahan masjid. Sementara Plafon masjid terbuat dari kayu dengan warna alami kecoklatan menghiasi masjid menambah kenyamanan mata memandang.

 

Masjid ini dengan tujuh pintu termasuk pintu utamanya di bagian tengah. Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengadakan safari ramadan di Masjid Sabilillah ini bukan tanpa alasan.

 

 

 

 

"Masjid ini masjid bersejarah. Banyak sejarahnya. Itu salah satu alasan kuat melaksanakan safari di masjid ini. Selain itu, saya saat kecil juga pernah dibesarkan di Bengkalis," pungkasnya.

 

Diketahui, Gubernur Riau Syamsuar melaksanakan safari ramadan ke 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Ditangga, 8 April ini, safari ramadan bertempat di Kabupaten Bengkalis Riau.

 

Syamsuar ditemani oleh Kadiskominfo Riau dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.