Roni Pasla Murka Lihat Anggaran Pengangkutan Sampah: Kenapa Berubah?

Roni-Pasla6.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Polemik pengangkutan sampah tak kunjung usai. Pemenang lelang pengangkutan sampah seharusnya sudah ada sejak awal Januari, tapi hingga Maret 2021, pemenang lelang belum juga didapatkan. Tidak hanya terkait pemenang lelang, tapi juga anggaran pengangkutan sampah menjadi pro dan kontra.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan, anggaran yang sudah dibahas bersama, di 2021, dalam satu tahun anggaran untuk pengangkutan sampah ini sebesar Rp 45 milliar. Artinya dalam satu tahun selama 12 bulan itu, anggaran Rp 45 milliar yang digunakan.

“Di lelang sekarang ini, kita lihat di LPSE, kemungkinan besar akan dimulai April atau dipertengahan Maret dengan nilai Rp 43 milliar,” katanya kepada wartawan.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, ditahun 2020, untuk anggaran pengangkutan sampah mencapai hampir Rp 60 milliar. Anggaran itu untuk pengerjaan dalam waktu 12 bulan dengan perhitungan perharinya itu lebih kurang Rp 157 juta. Ditahun 2021 ini, pihaknya menghitung  bisa menghemat hingga Rp 15 milliar, maka diturunkan menjadi Rp 45 milliar.

“Tetapi karna molor ini, sekarang jadi Rp 43 milliar dalam waktu sembilan bulan. Kembali lagi pada perhitungan pertama sebesar hampir Rp 157 juta perharinya. Nah ini yang menjadi pertanyaan kita, kenapa berubah, apa ini hanya akal-akalan saja kemaren mengundur-undur  waktu lelang sehingga nanti dimulai di April untuk menyamakan dengan nilai yang sebelumnya?,” ujar.

Lebih lanjut, Roni mengatakan, nanti pihaknya akan melihat dasar perhitungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru dan disesuaikan dengan dasar perhitungan DPRD Kota Pekanbaru.


“Nanti kita lihat dan sesuaika, tapi memang sejak awal, kita berharap Pemko dalam hal ini DLHK merubah sistem pengangkutan sampah dari swastnisasi menjadi swakelola. Kembalikan ke kecamatan, kelurahan, sampai RT RW,” pungkasnya.