Nofrizal Minta Pemko Tiru Herman Abdullah Kelola Sampah: 7 Kali Adipura

Nofrizal8.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Sampah menggununung di beberapa titik di Kota Pekanbaru. Tidak hanya terkendala di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), tapi juga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar. Terkait hal ini, DPRD Kota Pekanbaru menyarankan untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah seperti zaman kepemimpinan Herman Abdullah.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Nofrizal mengatakan, permasalahan sampah harus dikaji lebih dalam lagi. Kalau misalnya memang sistem di zaman kepemimpinan Herman Abdullah bisa di adopsi kembali, kenapa tidak.

 

Nofrizal yang sudah duduk di kursi DPRD sejak zaman kepemimpinan Wali kota Herman Abdullah ini menjelaskan sistem pengelolaan sampah pada zaman Herman Abdullah. Pada saat kepemimpinan Herman Abdullah, sampah dikelola oleh pihak kecamatan. Jadi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu hanya mengelola kebersihan, penyapu jalan, dan taman yang ada di jalur protokol.


“Sangat berbeda sekali dengan sistem pengelolaan sampah saat ini,” katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Nofrizal menjelaskan, untuk pengambilan sampah dan retribusi d izaman kepemimpinan Herman Abdullah dikelola oleh pihak kecamatan. Pihak kecamatan nantinya akan mendelegasikan ke kelurahan, lalu kemudian bekerja sama dengan LPM serta RT dan RW.

Dengan cara pengelolaan sampah di zaman Herman ini, Nofrizal mengatakan, Kota Pekanbaru berhasil mendapatkan piala Adipura hingga tujuh kali berturut-turut. Yang dalam artian, pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru bisa dikatakan baik.

Kedepannya, Nofrizal berharap dan menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengadopsi sistem pengelolaan sampah dimasa kepemimpinan Herman Abdullah, karena ketika sistem persampahan dikelola oleh pihak kecamatan, sistem persampahan berjalan dengan baik.

“Bisa diadopsi kembali sistem dizaman Herman,” pungkasnya.