Kak Seto Sesalkan Insiden Bocah Tertembak Airsoftgun di Riau

Kak-Seto1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasus penembakan airsoftgun oleh oknum polisi terhadap bocah 14 tahun asal Meranti, Riau menarik perhatian Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto.

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu 14 Februari 2018, ia menyesalkan insiden tersebut. Kak Seto turut mempertanyakan alasan oknum Polisi tersebut mengeluarkan senjata "airsoftgun" hingga memuntahkan peluru yang bersarang di tubuh anak tersebut.

Dia menegaskan, dalam konteks perlindungan anak, segala cara kekerasan, apalagi berujung pada penembakan sangat tidak pantas dilakukan. Terlebih lagi, dia mengatakan bahwa anak tersebut dalam kondisi tidak bersenjata.

"Sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut. Menangani anak tidak harus dengan cara melakukan penembakan. Apalagi kami di Jakarta, sedang mencanangkan program Polisi sahabat anak," kata Kak Seto saat dihubungi wartawan dari Pekanbaru.

Dalam waktu dekat, dirinya turut memastikan akan berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait kasus tersebut.


Diberitakan sebelumnya, seorang bocah berusia 14 tahun di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti berinisial Sy alias Ujang diduga ditembak oknum kepolisian sektor setempat menggunakan airsoftgun pada Selasa, 13 Februari 2018.

Kejadian berawal saat korban dituduh mencuri ponsel salah seorang anggota polisi, Briptu BS. Saat ditangkap, Ujang melawan dan menggigit tangan Briptu BS hingga luka dan mengucurkan darah‎. Gigitan Sy tak kunjung lepas. Melihat hal itu, Bripda HA mengeluarkan senjata jenis Air Softgun untuk memberikan peringatan terhadap Sy, namun tak digubris.

Tanpa disadari Bripda HA ternyata pengaman senjata tersebut tak terkunci sehingga terlepas tembakan dan mengenai bahu kanan Ujang. Insiden itu saat ini masih didalami oleh Propam Polda Riau.

Bocah tersebut sempat dirawat di RSUD Kepulauan Meranti. Namun, pihak RSUD setempat tidak sanggup melakukan penanganan medis sehingga harus dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru. Hari ini, tim dokter berencana mengangkat peluru karet yang bersarang pada bagian dada kanan anak tersebut.

Sementara itu, terkait insiden tersebut Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Kepolisian Daerah Riau tengah memeriksa tiga oknum Polsek Rangsang Barat. Ketiganya adalah Bripda HA, Briptu BS dan Brigadir RM. (**/1)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id