Kapolresta: Dendam dan Persaingan Bisnis Narkoba Pecatan Polisi Tembak Jodi

Jodi-Setiawan-dengan-Luka-Tembak-di-Tubuhnya.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penembakan Jodi Setiawan (21) hingga tewas oleh pecatan polisi, Satriandi (29), ternyata beraroma dendam dan bisnis narkoba. Jodi ditembak mati dan terbujur kaku mayatnya di depan pintu rumah warga, Edi Tias (62), di Jalan Hasanuddin, Lima Puluh, Pekanbaru. 

"Latar belakanganya dendam dan bisnis (narkoba)," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 9 Januari 2017. 

Aroma persaingan bisnis narkoba sangat kentara tercium saat ditemukannya sebutir pil ekstasi di dalam saku celana korban, Jodi Setiawan. 

Baca Juga: Inilah Rekam Jejak Satriandi, Pecatan Polisi Penembak Jodi Setiawan

Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan tubuh bersarang peluru pada Sabtu, 7 Januari 2017, di depan pintu rumah Edi Tias. 

Informasi diterima RIAUONLINE.CO.ID, selain persaingan bisnis narkoba, Satriandi ada dendam dengan Jodi Setiawan. Ini terkait penembakan yang dilakukan oleh adik kandung Satriandi, Okta Rezki (22) di MP Club, 10 Oktober 2016 silam. 


Polisi Eskpose Ribuan Ekstasi Sindikat Pecatan Polisi, Satriandi

SATUAN Narkoba Polresta Pekanbaru melakukan ekspose penangkapan ribuan pil ekstasi yang melibatkan pecatan polisi, Satriandi, 1 Mei 2015, di Mapolresta Pekanbaru.

Okta merupakan warga Jalan Delima, alamat rumah dari orangtua Satriandi. Akhirnya, pelaku penembakan di MP Club tersebut ditahan Polsek Pekanbaru Kota. Diduga di antara keduanya memiliki konflik lama. 

Satriandi merupakan pecatan polisi yang pernah berdinas di Polres Rokan Hilir pada tahun Januari 2015 silam. Ia pernah meloncat dari Lantai 8 Hotel Arya Duta saat Sat Narkoba Polresta Pekanbaru melakukan penggerebekan di kamar 801. Akibatnya, Satriandi mengalami patah kaki, dan dinyatakan lumpuh oleh dokter. 

Klik Juga: Penembak Jodi Setiawan Ternyata Pecatan Polisi Terlibat Kasus Narkoba 

Jodi saat tewas mengenakan baju kaos hitam dan celana levis pendek meninggal dunia dengan luka beberapa kali tembakan pada bagian tubuhnya. Edi Tias, pemilik rumah, mengatakan saat kejadian tersebut, sekitar pukul 23.30 WIB, sedang berkumpul bersama keluarga di dalam rumah, tiba-tiba seorang pria terdengar minta tolong di iringi suara tembakan.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline