Demi Pasien Corona, Perawat Rela Pakai Popok hingga Muka Lecet

Tenaga-Medis-corona.jpg
(Facebook)

RIAU ONLINE, BEIJING-Virus Corona yang menyerang Chiba membuat pemerintah kelabakan, khususnya tenaga medis yang harus berjibaku untuk merawat pasien Corona.  Mereka yang bertugas di pelayanan kesehatan mempertaruhkan nyawa demi melawan Virus Corona dan menyembuhkan pasien.


Demi menghindari meluasnya penyebaran Virus Corona, para tenaga medis pun harus mengenakan pelindung tubuh seperti masker pernapasan hingga kacamata pelindung. Mereka harus mengenakan seragam pelindung tubuh itu sepanjang hari selama menangani pasien.


Hal itu membuat wajah para tenaga medis harus terkena imbasnya. Dalam sebuah unggahan yang viral di Facebook, ditampilkan beberapa foto wajah dari para tenaga medis yang kulitnya terlihat keriput hingga lecet akibat pemakaian pelindung wajah sepanjang hari.


Foto-foto itu diunggah oleh akun Facebook Rojaklah.com pada Senin 3 Februari 2020. Unggahan tersebut viral dan sudah dibagikan lebih dari seribu kali di Facebook. 
Meningkatnya jumlah pasien virus corona memang membuat tenaga medis, khususnya di China, kewalahan. Melansir kumparanNEWS, beberapa dari mereka bahkan dilaporkan mengalami gangguan emosi akibat kelelahan.


Keterbatasan jumlah atribut pelindung pun memaksa mereka untuk tidak sering melepas atau berganti pakaian. Ini yang membuat mereka terus mengenakan pakaian pelindung sepanjang hari bahkan di saat makan.

Warganet ramai komentari unggahan yang perlihatkan kondisi wajah para tenaga medis yang rawat pasien Virus Corona. Banyak yang memberi pujian atas kerja keras mereka dan tidak sedikit yang berharap pihak pemerintah menyediakan para petugas medis lebih banyak atribut pelindung.


Sebelumnya dilaporkan juga para petugas medis di Wuhan, China, yang rela memakai popok agar tak bolak-balik ke kamar kecil demi merawat para pasien Corona. Selain itu beberapa waktu yang lalu viral foto tangan para petugas medis yang penuh luka akibat penggunaan sarung tangan medis dalam waktu terlalu lama.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com