Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun, Perkuat Ekonomi Pensiunan

Mandiri-Taspen2.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II, dengan target total dana sebesar Rp 3 triliun. 

Hal ini merupakan komitmen berkelanjutan Bank Mandiri Taspen dalam memperkuat portofolio kredit pensiun dan mendorong pemberdayaan ekonomi para pensiunan di Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri Taspen dalam memastikan keberlanjutan layanan keuangan bagi para pensiunan.

"Penerbitan obligasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri Taspen dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan serta mewujudkan visi sebagai Bank Pensiun nomor satu di Indonesia," ujar Maswar, Kamis, 12 Juni 2025.

Selanjutnya, seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk membiayai pertumbuhan kredit pensiun.

Tahun 2025, Bank Mandiri Taspen menargetkan pertumbuhan sebesar 11,6 persen. Saat ini Bank Mandiri Taspen tumbuh positif Rp 5,4 triliun secara year on year dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp 51,6 triliun.

“Dengan berbagai strategi tersebut, bank meyakini bahwa aspirasi pertumbuhan kredit yang ditargetkan dapat dicapai secara terukur dengan tetap menjaga kualitas aset dan mendukung kinerja keuangan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen, Putu Apriyanto menambahkan bahwa dana obligasi ini akan digunakan untuk perbaikan struktur pendanaan, dengan mengurangi cost of fund. 


Harapannya dengan cost of fund yang jauh lebih baik secara blended seperti itu akan meningkatkan kompetitif dalam melakukan penetrasi pasar khususnya di sektor pensiunan.

Terkait ekspansi kredit, saat ini ada Bank Mandiri Taspen memiliki 565 ribu nasabah pensiunan namun yang baru terkonversi secara kredit hanya 300 ribuan, masih ada sekitar 265 ribuan yang potensial dikonversi menjadi kredit.

“Setelah kita cuci secara RAC, itu masih ada sekitar 200-an ribu, dengan loan size kita rata-rata 150 juta maka, jumlah potensial kredit yang bisa kita ekspansi di sektor segmen pensiunan kurang lebih 200-an ribu nasabah pensiunan yang ada saat ini, di kali dengan Rp 150 juta, atau kurang lebih hampir Rp 3 triliunan,” jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini jumlah pegawai di Indonesia ada sekitar 3,4 juta dan dari angka itu, 120 sampai dengan 130 ribu akan pensiun setiap tahun.

"Setiap tahunnya Bank Mandiri Taspen menerima 90 sampai 100 ribu pensiunan dari Taspen. Setiap tahunnya ada 50 ribu calon debitur yang bisa kita akuisisi," tambahnya.

Bank Mandiri Taspen tetap berusaha untuk efisien secara berkelanjutan selalu melakukan evaluasi terhadap proses bisnis yang ada disertai dengan penyempurnaan proses menjadi lebih sederhana, efisien cepat dan akurat.  

Sebagai bagian dari efisiensi bank juga melakukan sinergi, yakni dengan melakukan optimalisasi dari sisi operasional melalui pemanfaatan layanan yang sudah dimiliki bank mandiri baik itu free maupun cost sharing.

Selanjutnya Direktur Capital Markets Mandiri, Sekuritas Silva Halim mengatakan, pada tahap pertama, obligasi senilai Rp 1,5 triliun akan diterbitkan pada Juli 2025. Tahap berikutnya, dengan nilai yang sama yakni Rp 1,5 triliun, direncanakan terbit pada April 2026.

“Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30 persen hingga 7,00 persen. Sementara, Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40 persen hingga 7,10 persen,” jelasnya.

Adapun Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11–18 Juni 2025. 

Masa penawaran umum obligasi PUB II Tahap I akan berlangsung pada 1 Juli 2025, dengan penjatahan pada 2 Juli dan penyelesaian pembayaran dari investor pada 3 Juli 2025. Distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025.

Dalam penerbitan PUB II Tahap I ini, Bank Mandiri Taspen didukung oleh sejumlah jasa profesi penunjang, antara lain Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Mega Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriter (JLU)

Melalui penerbitan ini, Bank Mandiri Taspen berharap dapat terus mendorong inklusi keuangan dan memperkuat posisinya sebagai mitra strategis para pensiunan dalam membangun masa depan yang produktif dan sejahtera.