Terlalu, Gubernur Riau Baru Berpidato Listrik Sudah Padam

Meme-PLN-Sering-Matikan-Listrik.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Listrik padam di Pekanbaru, semakin menjadi-jadi. Kali ini menimpa Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Saat itu, Andi Rachman, panggilan akrab Andi Rachman, sudah naik podium hendak memberikan kata sambutan. 

 

Baru mengucapkan beberapa kata, Gubernur Andi Rachman, kaget saat tiba-tiba ruangan Ballroom Menara Dang Merdu Gedung Bank Riaukepri, berubah menjadi gelap-gulita. 

 

"Listrik padam. Sabar ya. Kita tahu baru 60 persen PLN mampu melayani listrik di Riau," kata Andi Rachman, Sabtu, 5 November 2016, saat Penyerahan CSR PT Bank Riaukepri melalui Gerakan Nasional Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan kepada 5.000 Pekerja Rentan di Provinsi Riau dan kepulauan Riau. 

 

Baca Juga: Di Negara Ini Pelanggan Pengguna Listrik Malah Dibayar

 

Sejak dua bulan ini, PLN kerap memadamkan listrik warga Pekanbaru saban hari. Bahkan. listrik padam ini terjadi hingga tiga kali sehari, bak minum obat saja. Namunm PLN Cabang Pekanbaru dan Wilayah Riau-Kepri, tak juga lakukan apapun untuk atasi persoalan jangka pendek tersebut. 

 


Pidato Gubernur Riau itu disampaikannya di depan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, Direktur Utama Bank Riaukepri Irvandi Gustari, serta Pelaksana Tigas Wali Kota Pekanbaru, Edward Sanger. 

 

Listrik padam ini berlangsung cukup lama, 30 detik. Listrik baru nyala kembali usai genset Bank Riaukepri langsung hidup. Tak pelak, kondisi tersebut langsung menjadi bahan pergunjingan dan kegaduhan di tengah pengunjung. 

 

Gubernur Riau pun tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Inilah kondisi kita, pemadaman listrik semakin parah saja, hingga mengganggu kerja kita," kata Andi Rachman itu.

 

Gubernur meminta PLN untuk lebih serius bekerja, karena rencana proyek dua pembangkit listrik di Riau terus mengalami penundaan. Apalagi, tuturnya, kondisi listrik dari PLN semakin parah karena untuk pertama kalinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang tidak berfungsi akibat kekurangan air diwaduknya.

 

"Kekurangan (listrik) kita masih banyak, namun dua pembangkit malah tertunda. PLTA kita juga kering, ini baru pertama kalinya mesin terpaksa dimatikan karena tidak ada air untuk mendorong kerja (turbin)," jelas Andi.

 

Klik Juga: PLN Sering Matikan Listrik, Harris: Kami Kepala Daerah Kena Maki Rakyat

 

Kinerja PLN dalam melayani listrik untuk masyarakat Riau, kritik Andi, juga belum ada kemajuan berarti karena dalam perhitungan Pemprov Riau, rasio elektrifikasi baru 69 persen dari total populasi kini sekitar enam juta jiwa. Namun, PLN justru punya perhitungan berbeda dan mengklaim rasio elektrifikasi sudah 89 persen.

 

"Kita hitung rasio elektrifikasi dari jumlah penduduk, tapi PLN dari jangkauan jaringannya," keluh Andi.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline