Kementerian Polhukam Pantau Penanganan Karhutla Riau

Kebakaran-Lahan-dan-Hutan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tim Monitoring Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Brigadir Jenderal Wakin Mardiwiyono menyebutkan, saat ini Riau dijadikan proyek percontohan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.


"Pada saat ini kami mewakili pemerintah pusat atas nama Menkopulhukam beserta tim diminta untuk mengecek dan mengevaluasi tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau," katanya, seusai melakukan rapat koordinasi bersama Satgas Penanggulangan Bencana Asap, di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis, 21 April 2016.

 

Wakin mengaku mendapat banyak masukan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Tim Satgas Karhutla. Wakin mencatat, dari hasil diskusi pencegahan kebakran lahan disimpulkan aspek anggaran belum mendukung proses kinerja petugas lapangan secara efektif.

 

"Ini masih perlu dipikirkan kembali sehingga anggaran bisa mengcover seluruh kebutuhan," ujarnya.

 


Wakin berharap kejadian kebakaran hutan tidak terulang. (KLIK: Dinas Kehutanan Riau Keluhkan Minimnya Peralatan Pemadam Kebakaran)

 

Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto melaporkan telah membangun 1344 unit sekat kanal yang dibuat dan tersebar di seluruh wilayah Riau.

 

Pembangunan tersebut di prioritaskan di daerah rawan karhutla terutama di daerah dengan kawasan gambut yang dalam. Terutama daerah yang jauh dari sumber air.

 

"Pembuatan ini kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di bidang kehutanan yang ada di Riau. Ini menggunakan anggaran dari CSR mereka dan kerja sama dengan masyarakat," kata Supriyanto dalam rapat Monitoring bersama Tim Menko Polhukam, Kamis (21/4/2016).

 

"kita sudah melakukan kesepakatan dengan 130 perusahaan kehutanan yang isinya harus turut aktif menjaga lahan konsesinya terjaga dari kebakaran. Dari dana CSR juga kita minta kontribusi mereka untuk buat embung dan sekat kanal," dia menambahkan.

 

Selain itu, Polda Riau juga telah membangun dua desa proyek percobaan sebagai percontohan desa bebas api. Desa tersebut adalah Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar dan Desa Rawa Bangun, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Daerah ini disiapkan peralatan pemadaman karlahut. Selain itu masyarakat desa ini aktif membangun sekat kanal, embung dan sumur sintesis.

 

"Dan yang paling penting adalah penyadaran masyarakat untuk sadar api. Karena kalau tidak di tumbuhkan kesadarannya semuanya akan percuma kita lakukan," tutup Supriyanto.