Bocah Yang Disuruh Mengemis Itu Masih Trauma

esther.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/Zuhdy)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau, Eshter Yuliani Manurung mengatakan kondisi piskologi SA (8), gadis belia yang menjadi korban eksploitasi ibunya masih dalam tahap pemulihan. Ia sangat trauma dengan tekanan dari orang tuanya yang diduga kuat melakukan eksploitasi berlebihan.

 

Hingga kini, Eshter belum mengetahui sampai kapan SA serta 3 saudara kandungnya yang lain harus ditempatkan di shelter Dinas Sosial Kota Pekanbaru untuk pemulihan. Diperkirakan paling tidak SA dan saudaranya akan berada di bawah pengawasan Dinsos, LPA serta LSM anak hingga 2 bulan ke depan.

 

"Sekarang masih seminggu setelah SA dan saudaranya yang lain ditempatkan di shelter. Tugas kita sekarang masih belum bisa menggali banyak informasi kepada mereka. Karena sangat beresiko ketika kita menggali info kepada mereka sedangkan mereka tidak merasa nyaman dengan kita. makanya yang kita lakukan sekarang adalah menjadi sahabat mereka," ujar Eshter ketika ditemui, Senin, 11 April 2016.


 

Proses hukum kepada ibu keempat anak malang ini masih terus berlanjut. Eshter mengatakan hingga kini sudah dilakukan proses penyidikan terhadap ibunya. (KLIK: Polisi Dalami Dugaan Eksploitasi Anak Jadi Pengemis)

 

"Ibu mereka kita tahan dulu karena berpotensi akan melakukan tindakan yang berbahaya kepada anak-anak ini. Kemarin si ibu ini mengancam anak-anak itu dengan senjata tajam dan itu dilakukan di depan kami, makanya itu di luar perkiraan kami," tuturnya.

 

Sedangkan ayah SA dan yang lainnya mengaku tak mengetahui jika anak-anaknya dipaksa untuk mengemis bahkan hingga dilakukan kekerasan baik secara fisik dan psikologis. Dia tak mengetahui karena sejak pagi hingga malam, dirinya memancing ikan untuk dijual lagi sebagai sumber pencahariannya.

 

"Ayahnya memang jarang di rumah karena itu anak-anaknya ini jarang diawasi oleh ayahnya. Tapi sang ayah ini anehnya juga mengetahui kalau anak-anak mereka diperintahkan oleh ibunya untuk mengemis. Ini yang sedang kita gali bersama dengan teman-teman yang lainnya," tandasnya.