Kinerja Perbankan Riau Melambat di Triwulan III Tahun 2015

 

Penulis: Wilna Sari

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru mencatat pertumbuhan aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Riau hanya sebesar 10,07% year on year pada Triwulan III Tahun 2015, capaian nilai sebesar Rp96,51 Triliun. Posisi ini lebih kecil dibandingkan Triwulan I dan II. Hal tersebut berarti kinerja perbankan di Riau mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru, Ismet Inono mengatakan dalam laporan Triwulan III/2015 tersebut, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankan itu nilainya Rp70,29 triliun atau sebesar 9,57% secara year on year dan memang turun dari pertumbuhan DPK di awal 2015. (BACA JUGA: Pengumuman Penurunan Harga BBM Hari Ini)

 

 

"Perlambatan itu diantaranya karena melambatnya pertumbuhan komponen deposito dan giro, sementara komponen tabungan relatif mengalami kondisi stabil," katanya di Pekanbaru, Selasa (22/12/2015).

 


Lebih lanjut dikatakan Ismet, pertumbuhan kredit hanya naik 0,52% atau 7,78% dari 7,26% year on year pada 2014. Saluran pinjaman itu senilai Rp54,95 triliun dan pertumbuhan itu terbilang lambat dalam neraca penyaluran kredit perbankan tiga tahun terakhir.

 

Penyebab tidak signifikannya pertumbuhan kredit ini, lanjut Ismet, dipicu oleh pelemahan harga komoditas utama perkebunan Riau seperti sawit dan karet, sehingga pengusaha memilih menahan rencana ekspansi usahanya. 

 

"Perkembangan kredit modal kerja memang tidak tumbuh dengan baik," katanya.(BACA JUGA: Penurunan Harga BBM Ditentukan Pekan Ini)

 

Sementara secara sektoral, penyaluran kredit di Riau hingga Triwulan III/2015 masih didominasi bidang pertanian dan perdagangan. Untuk pertanian nilainya Rp12,14 triliun atau 22,10% dan tercatat tumbuh 9,64%. Selanjutnya disusul sektor perdagangan dengan nilai Rp11,48 triliun atau 20,9% dan tercatat tumbuh 2,44%.

 

Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Provinsi Riau, Wijatmoko Rah Trisno menyebutkan pengusaha masih menahan untuk melakukan ekspansi bisnis karena kondisi ekonomi global dan nasional yang belum membaik.

 

“Pemerintahan jug belum berjalan dengan baik ditambah lagi bencana kabut asap beberapa bulan lalu yang sangat memukul sektor usaha,” katanya.

 

Kondisi itu menurutnya kian diperburuk ditengah ketidakpastian iklim investasi akibat belum rampungnya pembahasan rencana tata ruang dan wilayah Provinsi Riau. Akibatnya pengusaha belum memiliki kejelasan apakah akan melanjutkan ekspansi atau malah beralih ke daerah lainnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline