RIAU ONLINE, PEKANBARU – Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian siswa kelas 2 SD berinisial KB (8) di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, yang meninggal dunia usai diduga dianiaya lima kakak kelasnya.
Awalnya, hasil autopsi sementara menunjukkan adanya dugaan kekerasan fisik dengan indikasi luka akibat benda tumpul. Namun, hasil akhir autopsi menyatakan bahwa korban meninggal karena infeksi parah akibat usus buntu yang pecah di bagian kanan tubuhnya.
"Pemeriksaan medis menunjukkan adanya infeksi parah pada bagian usus buntu yang pecah. Namun, adanya dugaan kekerasan fisik tetap menjadi fokus penyelidikan kami," tegas ungkap Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Siregar, Rabu, 4 Juni 2025.
Korban disebut sempat dianiaya oleh lima siswa lain, masing-masing HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13), yang merupakan siswa kelas 5 dan 6 di sekolah yang sama. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 19 Mei 2025.
Sehari setelah kejadian, pihak kepolisian menerima informasi mengenai kematian korban dan langsung mendatangi rumah duka. Polisi juga meminta izin kepada keluarga untuk melakukan autopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian anak tersebut.
"Kami langsung bertemu dengan kedua orang tua korban dan menyampaikan permohonan agar dapat dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya anak tersebut," lanjutnya.
Hingga kini, tim penyidik telah memeriksa 22 saksi, termasuk kedua orang tua korban, lima teman sekolah, dua dokter, dua tukang urut, kepala sekolah, serta pihak terkait.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, mengingat korban dan terduga pelaku sama-sama masih berusia di bawah umur.